Selasa 10 Oct 2017 10:16 WIB

Partai Skotlandia Minta Spanyol Hormati Suara Katalan

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Pemandangan udara kota Barcelona, diambil dari sebuah helikopter Polisi Katalan Mossos d'Esquadra.
Foto: AP/ Emilio Morenatti
Pemandangan udara kota Barcelona, diambil dari sebuah helikopter Polisi Katalan Mossos d'Esquadra.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Partai Nasional Skotlandia (SNP) mendesak Spanyol untuk menghormati suara pro-kemerdekaan dalam referendum Katalan.

Seperti dilansir dari BBC, Senin (9/10), sebuah gerakan dengan suara bulat di konferensi partai meminta mediator internasional untuk membantu menemukan solusi yang disepakati terhadap krisis tersebut.

"Dan sementara gerakan tersebut menggambarkan referendum sebagai ekspresi kehendak demokratis rakyat Katalunya, tidak secara eksplisit mengatakan bahwa kawasan sekarang harus merdeka sebagai hasilnya," kata pemimpin SNP Nicola Sturgeon.

Gerakan yang disahkan oleh konferensi SNP tersebut mengakui bahwa pemerintah Katalan dan Spanyol berhak untuk mengambil posisi dan melawan kemerdekaan.

Tapi ini mengungkapkan kekhawatiran bahwa setiap negara bagian akan berusaha untuk menolak hak rakyat yang secara demokratis mengekspresikan kemauan mereka.

SNP juga mengecam upaya kekerasan oleh polisi Spanyol untuk menghentikan referendum tersebut. Gerakan tersebut mengangkat Kesepakatan Edinburgh antara Pemerintah Skotlandia dan Inggris, yang membuka jalan bagi referendum kemerdekaan yang mengikat secara sukarela di Skotlandia pada 2014.

SNP menyerukan kepada pemerintah Spanyol untuk menghormati suara yang dimenangkan dalam referendum Katalan sebagai ungkapan kehendak demokratis rakyat Katalunya. SNP juga mendesak PBB, Uni Eropa dan Dewan Eropa untuk menengahi krisis yang terjadi.

Skotlandia dan Katalan telah menjalin hubungan dekat sejak referendum Skotlandia. Beberapa tokoh SNP terkemuka melakukan perjalanan ke Barcelona menjelang pemungutan suara pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement