REPUBLIKA.CO.ID, KOREA SELATAN -- Pesawat pembom tempur B-1B bergabung dengan dua jet tempur F-15K Korea Selatan melakukan latihan rudal darat di perairan Korea Selatan. Ini dilakukan karena meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara mengenai program nuklirnya. Pyongyang melakukan uji coba nuklir keenam dan meluncurkan dua rudal yang melintasi langit Jepang dalam beberapa bulan terakhir.
Pembom tersebut berangkat dari wilayah Guam di AS pada Selasa malam. Sebelum memasuki wilayah udara Korea Selatan, mereka melakukan latihan penembakan di Laut Timur dan Laut Kuning. hal tersebut dikatakan oleh Militer Korea Selatan, seperti yang dilansir dari bbc news, Rabu (11/10).
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari program penjarahan yang diperluas terhadap Korea Utara. AS mengatakan, angkatan udara Jepang juga ambil bagian dalam operasi tersebut.
Selasa malam, Presiden AS Donald Trump juga bertemu dengan pejabat tinggi dari tim keamanan nasional untuk memberi penjelasan tentang cara-cara untuk menanggapi ancaman dari Korea Utara. Dalam beberapa bulan terakhir, AS dan Korut saling beradu argumen mengenai kegiatan nuklir Korut.
Pada Rabu-nya, anggota parlemen Korea Selatan mengatakan, peretas Korea Utara telah mencuri dokumen militer Korea Selatan. Dokumen tersebut termasuk rencana untuk membunuh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Selain itu rencana kontinjensi perang yang dibuat oleh AS-Korsel juga turut dicuri oleh peretas Korut. Namun Korea Utara menolak klaim tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
