Kamis 12 Oct 2017 00:36 WIB

Jenderal Pengganti Yorrys: Saya Tahu Penunjukan dari Media

 Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia (kiri) didampingi anggota bertemu dengan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korbid Polukam) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai (tengah) di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (4/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia (kiri) didampingi anggota bertemu dengan Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Korbid Polukam) DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai (tengah) di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi mengenalkan pengurus baru hasil revitalisasi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto usai rapat pleno, Rabu (11/10). Salah satunya Letjen Purn TNI Eko Wiratmoko sebagai Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) menggeser pengurus sebelumnya Yorrys Raweyai.

Usai diperkenalkan, Eko menyebut posisi yang dijabatnya tersebut memang strategis di Partai Golkar, terlebih menjelang tahun-tahun politik baik itu Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019.

Ia pun mengaku siap melaksanakan amanat yang diembannya tersebut dan akan merancang langkah-langkah ke depan untuk partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Tadi sudah dijelaskan oleh Ketua Umum bahwa saya untuk Korbid Polhukam ini harus menyeleksi calon-calon caleg, makanya tugas saya berat juga ini," ujar Eko di Kantor DPP Partai Golkar.

Ia juga mengaku penunjukannya tersebut tidak diperkirakannya selama ini. Sebab, ia juga baru mengetahui dirinya ditunjuk sebagai kader dan pengurus pusat Partai Golkar dari media massa, bukan dari pengurus Partai Golkar.

"Nggak, nggak, (taunya) dari media, kapan tuh pertama-tama," ujarnya.

Begitu pun mengetahui namanya masuk dalam surat keputusan (SK) Partai Golkar dari media massa. Bahkan informasi namanya di SK tersebut tidak disampaikan langsung oleh pengurus Partai Golkar kepadanya yang bukan anggota aktif kader Partai Golkar tersebut.

Karenanya ia juga tidak mengetahui alasan persis penunjukan dirinya tersebut oleh Ketua Umum. Bahkan dia juga mengaku belum berkomunikasi dengan Ketua Umum terkait posisi barunya tersebut.

Eko yang sebelumnya pernah menjabat Sesmenko Polhukam itu juga menolak berkomentar jika penunjukannya tersebut karena rekomendasi dari Wakil Dewan Kehormatan Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menyebut revitalisasi kepengurusan Partai Golkar resmi berlaku pada Rabu (11/10). Setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menyampaikan kepengurusan hasil revitalisasi tersebut di Rapat Pleno DPP Partai Golkar pada Rabu (11/10).

Idrus mengungkap hasil revitalisasi kepengurusan menghasilkan penambahan jumlah pengurus pusat dari 279 menjadi 301 orang.

Dari revitalisasi tersebut setidaknya ada dua nama jenderal bintang tiga yang masuk kepengurusan DPP Partai Golkar. Mereka yakni, Letjen Purn TNI Eko Wiratmoko dan Komisaris Jenderal Purn Po  Anang Iskandar sebagai Ketua Badan Litbang Partai Golkar.

Eko yang merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat tersebut menjabat sebagai Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menggantikan Yorrys Raweyai.

Sementara Anang Iskandar yang merupakan purnawirawan perwira tinggi Polri dan pernah menjabat Kepala Bareskrim Polri tersebut menjabat sebagai Ketua Badan Litbang Partai Golkar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement