REPUBLIKA.CO.ID,SONOMA - Kebakaran hutan yang diperparah dengan angin kencang tengah memporak-porandakan, Kalifornia, pada Senin (9/10). Pihak berwenang setempat mengatakan, 10 orang tewas akibat kebakaran yang terjadi di salah satu negara bagian penghasil anggur terbesar di AS itu.
Kebakaran ini juga menghancurkan setidaknya 1.500 rumah dan bangunan lainnya, serta memaksa sekitar 20 ribu orang untuk mengungsi. Kepala pemadam kebakaran Kalifornia mengatakan, api membakar seluruh wilayah di Kalifornia Utara, termasuk wilayah Napa, Sonoma, dan Yuba.
Direktur Departemen Kehutanan dan Proteksi Kebakaran Kalifornia, Ken Pimlott, mengatakan banyak warga yang terluka dan dinyatakan hilang. Ia juga tidak memungkiri kemungkinan korban jiwa akan terus bertambah.
Perintah evakuasi diumumkan setelah api mulai terlihat pada Ahad (8/1) malam. Seorang juru bicara Pacific Gas & Electric mengatakan 114 ribu pelanggan mengalami pemutusan aliran listrik.
Kebakaran cepat menyebar tiba-tiba dalam semalam, yang didukung oleh angin kencang. Api menyebar hingga wilayah Napa Country, termasui di Yuba, Butte, dan Nevada.
Santa Rosa, kota terbesar dengan populasi sekitar 175 ribu orang, terkena dampak paling parah. Kota ini kehilangan sejumlah rumah dan pertokoan. Api juga memaksa sekolah untuk tutup dan pasien di Rumah Sakit Sutter Santa Rosa dan Pusat Medis Santa Rosa untuk mengungsi.
"Bayangkan api berkobar, angin menyala dengan kecepatan tinggi hingga 50 mil per jam. Secara harfiah itu akan menghanguskan kota Santa Rosa," kata Pimlott, dikutip Time.
"Ini adalah saat-saat terburuk di Kalifornia, saat-saat paling mematikan di California, kebakaran selalu terjadi pada Oktober," tambah dia.
Kepala Pemadam Kebakaran Napa County Barry Biermann mengatakan kebakaran tersebut telah membakar wilayah seluas lebih dari 68 mil persegi. Krunya belum bisa menahan api yang menuju ke pusat kota Napa.
Gubernur Kalifornia, Jerry Brown, mengumumkan keadaan darurat di Napa, Sonoma, dan Yuba. Dinas Cuaca Nasional mengatakan angin berhembus dengan kecepatan antara 35 mil per jam dan 50 mil per jam, hingga 70 mil per jam.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
