Sabtu 14 Oct 2017 09:38 WIB

Iran Tegaskan Pertahankan Kesepakatan Nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: Reuters
Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani, pada Jumat (13/10), menegaskan bahwa negaranya akan tetap mempertahankan kesepakatan nuklir yang tercapai pada 2015 lalu. Hal ini ia ungkapkan tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menghentikan dukungan terhadap kesepakatan nuklir tersebut.

Disiarkan melalui televisi pemerintah, Rouhani mengatakan bahwa keputusan Trump yang hanya mencabut dukungannya menunjukkan bahwa kesepakatan nuklir ini lebih kuat daripada yang dipikirkannya.

"Ucapan malam ini (oleh Trump) memperlihatkan bahwa kesepakatan tersebut jauh lebih kuat daripada yang dia pikirkan selama masa kampanye kepresidenan AS. AS akan lebih kesepian dari sebelumnya terkait dengan kesepakatan (nuklir) ini," ujarnya.

Rouhani menegaskan bahwa negaranya akan terus mengembangkan dan menguji rudal balistik yang memang diizinkan di bawah kesepakatan nuklir. Walaupun AS mengklaim bahwa hal itu melanggar kesepakatan nuklir.

"Kami selalu bertekad dan hari ini kami lebih bertekad lagi. Kami akan melipatgandakan usaha kami (perihal rudal balistik) mulai dari sekarang," ujar Rouhani.

Trump, pada Jumat (13/10), menolak untuk terus melanjutkan kesepakatan nuklir Iran. Menurutnya Iran telah melanggar kesepakatan tersebut dengan mengembangkan nuklirnya untuk kepentingan militer.

(Baca juga: Cabut Dukungan Kesepakatan Nuklir Iran, Netanyahu Puji Trump)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement