Kamis 19 Oct 2017 14:22 WIB

Kebakaran Hutan Paksa Mendagri Portugal Mundur

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Pria berjalan di hutan pinus yang terbakar sebagian di Serra do Macario, Portugal Tengah.
Foto: AP
Pria berjalan di hutan pinus yang terbakar sebagian di Serra do Macario, Portugal Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Menteri Dalam Negeri Portugal Constanca Urbano de Sousa mengundurkan diri di tengah kritik atas penanganan pemerintah dalam serangkaian kebakaran hutan yang telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam empat bulan.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (19/10), de Sousa menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Perdana Menteri Antonio Costa pada Rabu. "Setelah musim panas ini, tidak ada yang bisa seperti sebelumnya," kata Costa.
 
Ia awalnya menolak permintaan Urbano de Sousa mengundurkan diri. Namun di sisi lain ia juga mengakui penyedia layanan negara telah membuat kesalahan serius dalam menangani masalah tersebut.
 
Pemerintah mengumumkan Urbano de Sousa akan digantikan oleh Wakil Perdana Menteri Eduardo Cabrita. Pada Ahad, serangkaian kebakaran mematikan terjadi di pusat dan utara negara tersebut yang menewaskan 42 orang dan melukai 71 lainnya.
 
Kebakaran besar serupa di Juni menewaskan 64 orang dan melukai 250 di dekat wilayah Pedrogao Grande. Ini adalah peristiwa kebakaran paling mematikan dalam sejarah negara tersebut. Menurut pemantau Eropa, secara keseluruhan sekitar 280 ribu hektare hutan di wilayah pedalaman Pinhal, Portugal dilanda kerusakan sehingga menjadi bencana alam terburuk di dunia dalam tahun ini.
 
Spesialis pengelolaan lahan di Institut Polytechnic Castelo Branco, Rui Amaro Alves mengatakan kebakaran tersebut telah memicu eksodus pedesaan. Ia mengatakan dengan begitu banyak orang yang meninggalkan tempat tinggalnya maka kondisi lingkungan sekitar menjadi terbengkalai dan kekeringan parah yang baru-baru ini menimpa daerah tersebut semakin memperburuk keadaan. Sebagian besar daerah itu ditumbuhi oleh pinus dan kayu putih.
 
Setelah tragedi Juni, pemerintah mendapat kritik yang meningkat karena gagal mengembangkan strategi yang koheren untuk melawan kebakaran hutan, yang semakin mempertajam ketidakmampuannya untuk mencegah bencana dahsyat lainnya dalam beberapa hari ini.
 
Pada Selasa malam, ratusan orang berkumpul di Lisbon untuk menunjukkan kemarahan mereka atas kegagalan pemerintah. Dalam demonstrasinya mereka meminta pejabat terkait mengundurkan diri.
 
"Sebanyak 100 orang tewas dan tidak ada yang bertanggung jawab. Kami butuh jawaban!" kata seorang demonstran.
 
Portugal pada Selasa memulai masa berkabung nasional selama tiga hari untuk para korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement