Kamis 19 Oct 2017 16:36 WIB

'Paris Hilton Rusia' Tantang Putin di Pilpres 2018

Ksenia Sobchak.
Foto: AP
Ksenia Sobchak.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tokoh televisi Rusia Ksenia Sobchak pada Rabu (18/10) mengatakan, berencana mencalonkan diri dalam pemilihan presiden tahun depan. Ini akan memberikan pilihan bagi yang tidak puas dengan pemerintahan Presiden Vladimir Putin, meskipun sedikit peluang untuk menang.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa Putin, yang menguasai politik Rusia hampir dua dasawarsa, akan dengan mudah menang kembali dalam pemilihan umum jika, seperti yang diperkirakan sebagian besar pengamat. Ia memutuskan mencalonkan diri untuk masa jabatan keempat pada Maret.

Namun, sebagian pemilih menuduh kepala Kremlin tersebut mengendalikan pranata korup, yang mengucilkan Rusia dari dunia luar, dan banyak dari mereka ikut dalam unjuk rasa besar.  yang diselenggarakan penentang Putin, Alexei Navalny.

Pejabat Rusia mengatakan, Navalny tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri menjadi presiden, karena mendapat hukuman pidana, yang dikatakannya dibuat-buat.

Sobchak, yang digambarkan oleh majalah "Vogue" sebagai versi Rusia dari "sosialita" Amerika Serikat Paris Hilton, mengatakan bahwa ia mencalonkan diri karena merasa bosan dengan politisi sama, termasuk Putin, yang berkuasa dari tahun ke tahun.

Dalam sebuah video klip yang diunggah dalam jaringan pada Rabu malam, Sobchak, (35 tahun), mengatakan bahwa dia berhak mencalonkan diri untuk jabatan politis Rusia di bawah konstitusi negara tersebut, yang menetapkan bahwa semua kandidat harus berusia 35 atau lebih.

"Saya memutuskan untuk menggunakan hak tersebut karena saya akan melawan mereka semua (calon) yang biasanya menggunakan hak itu," katanya.

"Ketika saya berumur 18 tahun dan sedang belajar di universitas, Vladimir Putin menjadi presiden Rusia. Anak-anak yang lahir pada tahun itu akan memilih diri mereka sendiri tahun ini. Pikirkan saja," katanya.

Sobchak adalah putri Anatoly Sobchak, mantan wali kota reformis Saint Petersburg yang mempekerjakan Putin sebagai pejabat di City Hall pada 1990-an. Sobchak, yang meninggal pada 2000, menjadi mentor untuk Putin. Ibu Sobchak, Lyudmila Narusova, duduk di majelis tinggi parlemen Rusia.

Setelah lulus dari universitas prestisius MGIMO di Moskow, dia menjadi selebriti nasional saat dia menjadi pembawa acara realitas televisi Rusia, Dom 2, kemudian aktif dalam politik oposisi ketika Putin terpilih kembali ke masa kepresidenan pada 2012.

Sobchak juga tampil di unjuk rasa penentang, berbicara menentang Kremlin di media gaul dan menjadi pembawa berita untuk saluran televisi Rain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement