Jumat 20 Oct 2017 08:50 WIB

Anak Perempuan Meninggal Saat Ayah Antre Pendaftaran RS

Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Ilustrasi/Mardiah
Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Seorang anak perempuan yang berusia sembilan tahun meninggal saat menunggu pengobatan di luar satu rumah sakit di Negara Bagian Bihar, India Timur.

Sementara itu ayah anak perempuan tersebut berdiri dalam antrean untuk mendaftar di bagian pasien luar (OPD) agar dokter memeriksa putrinya, kata media lokal pada Kamis (19/10). Anak perempuan itu menderita demam tinggi selama enam hari terakhir dan meninggal di luar All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di Patna, Ibu Kota Negara Bagian Bihar.

Rumah sakit dilaporkan belakangan membantah ayah anak perempuan tersebut dipaksa membawa jenazah putrinya di pundaknya kembali ke desanya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/10), ketika Rambalak membawa putrinya ke rumah sakit tersebut dalam kondisi kritis setelah menempuh perjalanan 140 kilometer dari desa tempat tinggalnya, Kajra, di Kabupaten Lakhisarai untuk sampai ke rumah sakit itu agar ia memperoleh perawatan khusus.

"Karena padatnya loket pendaftaran, kondisi anak perempuran tersebut memburuk dan ia meninggal di dekat OPD sebelum dokter dapat memeriksanya," kata media lokal, yang mengutip beberapa saksi mata.

Direktur AIIMS Prabhat Kumar Singh mengatakan kepada media ia tidak memperoleh keteranganseorang pasien yang kritis telah meninggal karena kurangnya penanganan. "Sejauh menyangkut 'parcha' (kartu pendaftaran), dokter menangani pasien kritis tanpa itu dan belakangan pendaftaran dilakukan. Tapi saya akan menyelidiki kasus ini jika itu memang terjadi," kata Singh.

Partai oposisi di negara bagian tersebut, Rashtriya Janta Dal (RJD) telah menuntut penyelidikan tingkat tinggi mengenai masalah itu.

"Semuanya telah ambruk di Bihar, termasuk hukum dan ketenangan, pendidikan dan kesehatan. Peristiwa terakhir tersebut mengenai kematian anak perempuan di Pata AIIMS membenarkan pendirian kami," kata pemimpin RJD Lalu Prasad Yadav. "Tak ada fasilitas buat orang miskin dan untuk pengobatan mereka telah dibiarkan hingga meninggal, seperti yang terjadi dalam kasus ini."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement