Jumat 20 Oct 2017 18:40 WIB

Kaisar Akihito akan Turun Takhta pada Maret 2019

Kaisar Jepang Akihito
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Kaisar Jepang Akihito

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kaisar Jepang Akihito kemungkinan mengakhiri tahtanya pada akhir Maret 2019. Putra Mahkota Naruhito diperkirakan menggantikannya pada April.

"Peristiwa tersebut menjadi kali pertama pelepasan tahta oleh raja Jepang dalam hampir dua abad," tulis surat kabar Asahi pada Jumat.

Pemerintah Jepang kini dalam tahap penyelesaian jadwal. Kaisar Ahikito, 83 tahun yang telah menjalani bedah jantung dan pengobatan untuk kanker prostat, dalam sambutan umum pada tahun lalu menjelaskan mengenai usianya, yang dikhawatirkan menyulitkannya dalam memenuhi tugas sebagai kaisar.  "Ia akan digantikan Naruhito, 57 tahun, dan sebuah era baru kepemimpinan kekaisaran akan dimulai dari 1 April," Asahi melaporkan.

Waktu yang sudah dijadwalkan tersebut diharapkan akan mengurangi tekanan pada masyarakat menuju perubahan pemerintahan kekaisaran baru dari Era Heisei yang dimulai pada tahun 1989 setelah kematian Kaisar Hirohito.

Selain itu, Badan Rumah Tangga Kekaisaran menginginkan masa transisi berlangsung pada musim semi 2019 karena banyak acara ritual dijadwalkan akan dilaksanakan keluarga kekaisaran di musim gugur dan musim dingin.

Akihito merupakan kaisar Jepang pertama yang tidak pernah dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari. Ia selama puluhan tahun telah berjuang untuk mengobati luka masyarakat akibat Perang Dunia II baik di dalam dan luar negeri yang menderita akibat perang yang dijalankan mengatasnamakan ayahnya, Kaisar Hirohito.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement