Selasa 24 Oct 2017 15:47 WIB

Aisyah dan Huong Kunjungi TKP Pembunuhan Kim Jong-nam

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Siti Aisyah, tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, yang berkewarganegaraan Indonesia.
Foto: EPA
Siti Aisyah, tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, yang berkewarganegaraan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Siti Aisyah dan Doan Thi Huong mengunjungi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan saudara seayah pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-nam, di Kuala Lumpur International Airport 2 (KLIA 2), Selasa (24/10). Mereka terlihat didorong menggunakan kursi roda, dengan mengenakan rompi anti-peluru dan borgol.

Kedua wanita tersebut dibawa kembali ke TKP bersama dengan rombongan pejabat pengadilan yang dipimpin oleh hakim Azmi Ariffin. Mereka didampingi oleh lebih dari 200 petugas polisi dan puluhan wartawan. Kunjungan ini dilakukan untuk menelusuri kembali peristiwa yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah kematian Kim Jong-nam.

Gooi Soon-seng, pengacara Siti Aisyah, mengatakan kunjungan tersebut diperlukan untuk memverifikasi wilayah sekitar dan lokasi tempat jaksa penuntut mengatakan pembunuhan Kim dilakukan.

"Rekaman CCTV diambil dari berbagai kamera di berbagai tempat, jadi dari sana kita tidak bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang kejadian itu," kata Gooi pada sebuah konferensi pers setelah kunjungan tersebut.

Ada beberapa lokasi di bandara yang dikunjungi rombongan, seperti restoran tempat Siti Aisyah terlihat bertemu dengan seorang pria tak dikenal dan toilet tempat mereka terlihat mencuci tangan setelah memberikan racun agen saraf VX ke wajah Kim.

Mereka juga mengunjungi klinik tempat korban mencari pertolongan medis dan ruang tunggu taksi tempat kedua tersangka terlihat setelah serangan dilakukan.

Huong tampak tidak sehat di tengah kunjungan yang berlangsung selama tiga jam ini, sementara Siti Aisyah menangis. Pengadilan kemudian menyediakan kursi roda untuk kedua wanita tersebut. Pengacara mengatakan, Huong dan Siti Aisyah kelelahan karena terbebani oleh rompi anti-peluru yang mereka pakai.

Rekaman kamera CCTV di bandara pada 13 Februari menunjukkan Huong mendekati Kim dan menyeka wajahnya dari belakang. Ia kemudian lari ke toilet terdekat, sebelum pergi meninggalkan terminal check in.

Sementara, Aisyah tidak terlihat dalam rekaman itu, tapi kehadirannya dapat teridentifikasi oleh polisi sebagai sosok yang berlari ke arah lain. Rekaman video tersebut juga menunjukkan dua wanita itu menuju kamar mandi yang berbeda untuk mencuci tangan mereka.

Sebelum aksi pembunuhan dilakukan, keduanya terlihat bertemu dengan dua pria, yang diidentifikasi sebagai Mr Chang dan Mr Y. Menurut polisi, orang-orang tersebut telah memberikan racun ke tangan Aisyah dan Huong, dan telah masuk dalam daftar empat tersangka buron asal Korut dalam kasus pembunuhan ini.

Baca juga, Malaysia Bebaskan Warga Korut Terkait Kematian Kim Jong-nam.

Kunjungan ke bandara dilakukan saat persidangan kasus pembunuhan Kim Jong-nam telah memasuki pekan ketiga. Sebanyak 12 saksi telah memberikan kesaksian di pengadilan sejauh ini. Sidang akan dilanjutkan di pengadilan pada Rabu (25/10) besok.

Ahli forensik dan ahli senjata kimia mengatakan, Kim Jong-nam tewas karena keracunan senyawa kimia agen saraf, dan agen saraf VX kemudian ditemukan pada pakaian Aisyah dan Huong. Jejak racun itu juga ditemukan di bawah kuku jari Huong.

Pejabat Korea Selatan (Korsel) dan AS mengatakan Kim Jong-un berada di balik kematian saudara seayahnya ini. Kim Jong-nam, yang telah lama tinggal di Macau, selalu mengkritik pemerintahan dinasti keluarganya di Korut. Menurut Korsel, hal itu membuat Kim Jong-un memerintahkan agar ia segera dieksekusi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement