Rabu 25 Oct 2017 08:40 WIB

Singapura Batasi Jumlah Kendaraan Pribadi

Rep: Marniati/Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Mobil yang diparkir di Singapore General Hospital.
Foto: Strait Times/JAMIE KOH
Mobil yang diparkir di Singapore General Hospital.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura yang dikenal sebagai salah satu tempat termahal di dunia untuk membeli kendaraan mengumumkan akan membatasi jumlah mobil pribadi di jalan. Hal tersebut berlaku pada tahun depan.

Pembatasan kepemilikan kendaraan pribadi berlaku untuk semua kendaraan kecuali sepeda motor untuk periode kuota November sampai Januari. Secara keseluruhan, pasokan kendaraan akan turun dari 9.122 per bulan menjadi 8.635.

Pemerintah Singapura ingin memperluas transportasi umum. Otoritas Transportasi Darat (LTA) memberlakukan cap pertumbuhan semua mobil penumpang dan sepeda motor akan dipotonng dari 0,25 persen menjadi nol pada Februari mendatang.

Dilansir dari Strait Times, Senin (23/10), Otoritas Transportasi Darat mengatakan dalam periode tersebut akan ada 6.108 sertifikat hak (COE) per bulan untuk mobil, turun dari 6.200 saat ini. Kategori Open COE akan memiliki kuota 1.025, turun dari 1.080. Kategori COE ini bisa digunakan untuk tipe kendaraan kecuali sepeda motor.
 
Adapun untuk pasokan kendaraan komersial menurun tajam dari 888 menjadi 485 pada periode kuota mendatang. Pembeli sepeda motor akan menemui peningkatan COE yang tersedia, dengan 1.017 sertifikat per bulan, naik dari sebelumnya sebanyak 954.
 
Kuota COE ditentukan dengan memperhitungkan tingkat pertumbuhan kendaraan tahunan, yang saat ini sebesar 0,25 persen per tahun, serta penggantian COE untuk kendaraan yang didepositokan pada periode tiga bulan sebelumnya.
 
Penyesuaian juga dilakukan untuk perubahan populasi taksi, penggantian kendaraan komersial di bawah Skema Omset Awal dan COE yang kedaluwarsa.
 
Seperti yang dilansir dari Phys, Selasa (24/10), Singapura menerapkan biaya mahal bagi mereka yang ingin membeli kendaraan. Pertama-tama, warga yang ingin membeli kendaraan harus mendapatkan sertifikat hak dan berlaku selama 10 tahun.

Biaya rata-rata sertifikat saat ini sekitar 50 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 496,4 juta). Toyota Corolla Altis bisa menghabiskan biaya sekitar 111 ribu dolar Singapura (sekitar Rp 1,1 miliar).

Di negeri ini sendiri ada 600 ribu mobil pribadi pada 2016. Tidak ada jadwal yang diberikan terkait pembatasan kendaraan pribadi, namun jumlah bus dan angkutan barang akan terus bertambah.

Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan perubahan tersebut, LTA mengatakan 12 persen dari total luas lahan di Singapura telah diambil oleh jalan dan ada sedikit ruang terbatas untuk ekspansi.

Namun pemerintah mengatakan akan mengeluarkan dana sebesar 28 miliar dolar Singapura (sekitar Rp 278 triliun) selama lima tahun ke depan untuk memperluas dan meningkatkan sistem transportasi, termasuk metro yang baru-baru ini menghadapi kritik karena serangkaian kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement