Senin 30 Oct 2017 21:56 WIB

Putin akan Kunjungi Iran Bahas Kesepakatan Nuklir

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Iran pada Rabu (1/11). Salah satu agenda yang akan dibahas Putin dalam kunjungannya adalah tentang kesepakatan nuklir Iran.

"Pemimpin Rusia (Putin) akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat Iran mengenai kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara dunia serta sejumlah isu regional," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Iran Ebrahim Rahimpour, Senin (30/10), dikutip laman kantor berita Iran Islamic Republic News Agency.

Salah satu isu regional yang akan dibahas adalah terkait krisis Suriah. Rahimpour mengatakan bahwa kedatangan Putin akan dimanfaatkan untuk merencanakan pembicaraan penyelesaian krisis Suriah di Ibu Kota Kazakhstan, Astana.

Selain membahas kesepakatan nuklir dan isu regional, Putin juga akan menghadiri pertemuan puncak trilateral. "Putin akan menghadiri pertemuan trilateral antara Rusia, Iran, dan Azerbaijan selama kunjungan satu hari tersebut," kata Rahimpour menerangkan.

Sekretaris Jenderal Badan Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano telah melakukan inspeksi ke Iran untuk mengetahui komitmen mereka dalam mematuhi kesepakatan nuklir. Menurut Amano, hingga saat ini Iran masih menunjukkan komitmen untuk menaati kesepakatan nuklir yang tercapai pada 2015.

"IAEA dapat menyatakan bahwa komitmen terkait (kesepakatan) nuklir tersebut sedang diterapkan (oleh Iran)," ungkap Amano dalam sebuah konferensi pers di Abu Dhabi setelah melakukan perjalanan ke Iran pada Ahad (29/10).

Inspeksi tersebut dilakukan Amano setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Teheran membangun senjata nuklir berbahaya. Hal ini pula yang menjadi alasan Trump menolak untuk memperpanjang kesepakatan nuklir dengan Iran.

Kesepakatan nuklir Iran adalah sebuah kesepakatan antara lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia, Cina, ditambah Jerman dan Uni Eropa dengan Iran. Kesepakatan ini ditandatangani pada Oktober 2015 dan dilaksanakan pada awal 2016.

Kesepakatan ini tercapai melalui negosiasi panjang dan alot. Tujuan dari kesepakatan ini adalah satu, yakni memastikan bahwa penggunaan nuklir Iran hanya terbatas pada kepentingan sipil dan bukan untuk keperluan militer. Imbalannya adalah sanksi dan embargo ekonomi terhadap Teheran akan dicabut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement