Selasa 31 Oct 2017 12:54 WIB

Korsel dan Cina Sepakat Perbaiki Hubungan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Militer Amerika Serikat (AS) mulai memindahkan sebagian sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) yang kontroversial ke lokasi penempatannya di Korea Selatan.
Foto: Reuters/Missile Defense Agency
Militer Amerika Serikat (AS) mulai memindahkan sebagian sistem pertahanan antirudal Terminal High Altitude Area Defence (THAAD) yang kontroversial ke lokasi penempatannya di Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Cina sepakat untuk memperbaiki hubungan kembali, setelah sebelumnya menemui kebuntuan selama setahun. Ketegangan terjadi di antara keduanya sejak Korsel memasang sistem anti-rudal AS, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).

"Kedua belah pihak telah berbagi pandangan bahwa penguatan kerja sama antara Korsel dan Cina adalah untuk kepentingan bersama. Kita setuju untuk segera melakukan kembali kerja sama di semua wilayah pada jalur yang normal," kata Kementerian Luar Negeri Korsel, dalam sebuah pernyataan, pada Selasa (31/10).

Kemerosotan hubungan antara Cina dan Korut mungkin telah berkontribusi dalam kesepakatan ini. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Cina juga mengkonfirmasi, hubungan Cina dan Korsel akan kembali ke jalur normal dengan segera.

Instalasi THAAD telah memicu kemarahan Cina yang kemudian mempengaruhi industri perdagangan dan merugikan kepentingan perusahaan Korsel di negara tersebut. Cina percaya radar kuat sistem antirudal itu bisa membahayakan wilayahnya.

Perusahaan Korsel yang beroperasi di Cina telah mengalami kesulitan sejak tahun lalu. Meski demikian, Beijing tidak secara khusus menghubungkan tindakannya terhadap perusahaan-perusahaan itu dengan penyebaran THAAD.

"Cina mengulangi penyataan ini selama diskusi, dengan mengatakan kesulitan yang dihadapi oleh perusahaan Korsel dipicu oleh warga Cina yang marah dengan penerapan THAAD," kata seorang pejabat pemerintah Korsel.

Lotte Group yang menyediakan tanah tempat THAAD dipasang, paling banyak mengalami kesulitan. Juru bicara Lotte Corp, perusahaan induk Lotte Group, berharap kegiatan usahanya di Cina akan membaik menyusul pengumuman tersebut.

Awal bulan ini, Korsel dan Cina sepakat untuk memperbarui perjanjian swap valuta asing senilai 56 miliar dolar AS. Sementara maskapai penerbangan Cina dilaporkan berencana untuk mengembalikan rute penerbangan ke Korsel yang telah terputus selama ketegangan tersebut.

Korsel dan AS telah berulang kali mengatakan THAAD hanya berfungsi untuk mempertahankan diri dari ancaman rudal yang terus meningkat dari Korea Utara (Korut).

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement