Kamis 02 Nov 2017 04:18 WIB

Rouhani Puji Kontribusi Putin dalam Perdamaian Regional

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Elba Damhuri
Hassan Rouhani
Foto: EPA/Matt Campbell
Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menyambut kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke negaranya, Rabu (1/11). Ini merupakan kunjungan ketiga Putin ke Teheran.

Dalam pidato sambutannya, Rouhani memuji peran Rusia yang selama ini aktif berkontribusi dalam menjaga perdamaian regional. "Kami sangat senang bahwa, terlepas dari hubungan bilateral kami, kedua negara kami memainkan peran penting dalam menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan ini," kata Rouhani.

Seorang pejabat Iran yang juga mendampingi Rouhani dalam menyambut Putin juga mengungkapkan hal senada. Menurutnya, kunjungan Putin ke negaranya menunjukkan keinginan Moskow untuk menjalin hubungan dekat dengan Teheran.

"Ini kunjungan yang sangat penting. Ini menunjukkan tekad Teheran dan Moskow untuk memperdalam aliansi strategis mereka yang akan membentuk masa depan Timur Tengah," ujarnya.

"Baik Rusia dan Iran, sama-sama berada di bawah tekanan Amerika Serikat (AS).Teheran tidak memiliki pilihan lain kecuali bergantung pada Moskow untuk mengurangi tekanan AS," kata pejabat tersebut menambahkan.

Iran dan Rusia memang telah menjadi sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sementara AS, Turki, dan sebagian besar negara-negara Arab mendukung kelompok oposisi Suriah yang berusaha untuk menggulingkan Assad.

Bantuan Rusia dan Iran telah terbukti penting bagi Assad, yang membuatnya bisa memenangkan serangkaian kemenangan militer sejak tahun 2015. Kontribusi Moskow dan Teheran juga membantu Assad membangun kembali kendalinya atas sebagian besar wilayah Suriah. Moskow sekarang berusaha membangun kesuksesan itu dengan sebuah dorongan diplomatik baru, termasuk sebuah pertemuan di resor Sochi Black Sea bulan depan.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah mengungkapkan isu terkait Suriah memang akan menjadi salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan bilateral antara Putin dengan Rouhani."Isu Suriah akan menjadi agenda perundingan bilateral Rusia-Iran," katanya tanpa memberi keterangan terperinci tentang subtopik yang akan dibahas.

Selain terkait perang Suriah, Moskow pun telah menjadi mitra penting bagi Teheran dalam pertikaiannya dengan Pemerintahan Donald Trump, yang pada 13 Oktober menolak untuk mengesahkan kembali kesepakatan nuklir Iran. Rusia telah mengkritik keputusan Trump dan rencananya untuk menjatuhkan sanksi baru untuk Iran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement