Sabtu 11 Nov 2017 03:14 WIB

Saudi Perintahkan Warganya Tinggalkan Lebanon

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).
Foto: SPA
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri di Riyadh pada Senin (6/11).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi memerintahkan warganya untuk segera meninggalkan Lebanon. "Mempertimbangkan kondisi di Republik Lebanon. Kerajaan meminta warganya yang berkunjung atau tinggal di sana untuk segera pergi," ujar seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Arab Saudi seperti dilansir Reuters, Sabtu, (11/11).

Tidak lama setelah itu, Kuwait, Bahrain, dan Uni Emirat Arab juga mengeluarkan perintah serupa. Perlu diketahui, ketiganya merupakan sekutu Arab Saudi. 
 
Ketegangan bermula, ketika Saad Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dari posisi Perdana Menteri Lebanon pada Sabtu lalu, (4/11). Ia menyampaikannya melalui video dari Arab Saudi. 
 
Hariri menilai, Iran bersama kelompok Hizbullah Lebanon sudah menimbulkan perselisihan di beberapa negara Arab. Ia khawatir akan menjadi korban pembunuhan. 
 
Meski begitu, beberapa politisi Lebanon meminta Hariri yang kini masih di Arab Saudi untuk pulang. Pasalnya, sebagian meyakini pengunduran diri tersebut ditekan oleh Riyadh. 
 
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al Jubeir menyatakan, pemerintahannya akan terus menganggap Lebanon sebagai musuh. Hal itu berlaku selama kelompok Hizbullah masih berada di Pemerintahan Lebanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement