Ahad 12 Nov 2017 05:25 WIB

Kanada Siapkan 900 Perlengkapan Atasi Kolera di Yaman

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Israr Itah
Seorang anak Yaman yang terkena wabah kolera dirawat di sumah sakit setempat di Sana'a, Yaman. Menurut laporan PBB tiga juta balita Yaman terancam malnutrisi akibat konflik berkepanjangan antara dua pihak yang masing-masing didukung Arab Saudi dan Iran.
Foto: Yahya Arhab/EPA
Seorang anak Yaman yang terkena wabah kolera dirawat di sumah sakit setempat di Sana'a, Yaman. Menurut laporan PBB tiga juta balita Yaman terancam malnutrisi akibat konflik berkepanjangan antara dua pihak yang masing-masing didukung Arab Saudi dan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Yayasan amal Kanada menyiapkan 900 perlengkapan darurat untuk membantu penanganan wabah kolera di Yaman. Sebanyak 30 sukarelawan mengambil bagian dalam penyediaan paket bantuan yang akan segera dikirim tersebut.

Rahul Singh, direktur eksekutif GlobalMedic, menjelaskan bahwa tiap perlengkapan dapat melakukan proses purifikasi dan menyediakan air bersih untuk satu keluarga selama setahun. Perlengkapan lain termasuk alat-alat penunjang higienitas untuk melindungi anggota keluarga dari risiko penyakit menular.

"Ada lebih dari 800 ribu orang di Yaman yang telah terdampak wabah kolera. Penyakit mematikan ini tak bisa dihindari, ada banyak anak sekarat. Kami berharap bisa menyelamatkan mereka dengan bantuan peralatan ini," kata Singh, dikutip dari laman CBC News.

Singh mengatakan GlobalMedic sengaja menyiapkan peralatan darurat itu tepat pada momen Hari Veteran atau Remembrance Day di negara tersebut. Hari libur khusus yang diperingati di Britania Raya, Kanada, dan Australia pada 11 November itu biasanya ditandai dengan membantu keluarga terdampak perang.

Juni silam, GlobalMedic telah mengirimkan 330 peralatan darurat keluarga ke Yaman dan tablet purifikasi air untuk menyediakan 6,7 juta liter air minum bersih. Meski membantu, GlobalMedic masih menganggapnya kurang karena jumlah pengidap kolera diperkirakan mencapai jutaan hingga akhir tahun.

Sejak April, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lebih dari 908 ribu kasus pasien yang dicurigai mengidap kolera di Yaman dan 2.192 kematian akibatnya. Juga berdasarkan data WHO, tujuh juta orang di sana mengalami kelaparan, termasuk dua juta kasus malnutrisi anak.

"Mereka tinggal di area dengan tingkat infeksi kolera sangat tinggi. Anak-anak yang mengidap malnutrisi akut membahayakan sistem kekebalan tubuh mereka dan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kolera," ujar Singh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement