REPUBLIKA.CO.ID, DA NANG - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengatakan ia melakukan diskusi yang baik dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin saat mereka bertemu pada pertemuan puncak Asia-Pasifik di Vietnam.
Di Twitter Presiden Trump, ia mengecam "pembenci dan orang bodoh", yang, katanya, tidak mendorong hubungan baik antar negara. Sebelumnya ia mengatakan Putin mengatakan kepadanya ia dihina oleh tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan 2016.
Komunitas intelijen AS sebelumnya telah menyimpulkan Rusia mencoba memengaruhi pendapat tersebut atas dukungan Presiden Trump. Kedua pemimpin tersebut tidak melakukan pembicaraan bilateral formal selama acara Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (Apec). Mereka berbicara tentang krisis Suriah dan tuduhan pemilihan.
"Ia mengatakan bahwa dia benar-benar tidak ikut campur dalam pemilihan kami, "kata presiden AS. Sementara Senator Partai Republik John McCain, seorang kritikus keras terhadap Trump, menyebut Trump terlalu naif karena "mengambil kata kolonel KGB atas komunitas intelijen Amerika".
Trump, yang mengalahkan saingan Demokrat Hillary Clinton, mengatakan bahwa tuduhan tersebut adalah "pekerjaan yang menjatuhkan Demokrat". Dalam tweetnya, ia juga mengatakan pendahulunya, Barack Obama tidak memiliki "chemistry" dengan Presiden Putin.
Departemen Kehakiman AS telah menunjuk penyidik khusus Robert Mueller untuk memeriksa kemungkinan kolusi yang melibatkan tim Trump, dan tindakan hukum telah dilakukan terhadap beberapa mantan staff negara