Jumat 17 Nov 2017 14:03 WIB

Korsel dan AS Cari Solusi Damai Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Perbatasan Korut dan Korsel, tampak di belakang turis Amerika terlihat berdiri di area perbatasan Korea Selatan
Foto: AP
Perbatasan Korut dan Korsel, tampak di belakang turis Amerika terlihat berdiri di area perbatasan Korea Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perwakilan khusus Korea Selatan (Korsel) untuk urusan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea, Lee Do-hoon, menggelar pertemuan dengan utusan Amerika Serikat (AS) untuk urusan nuklir Korea Utara (Korut) Joseph Yun. Pertemuan kedunya dilangsungkan di pulau resor selatan Jeju, Korsel, Jumat (17/11).

Pertemuan antara Lee Do-hoon dan Joseph Yun dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari pertemuan puncak masing-masing presiden, yakni Presiden MoonJae-in dan Presiden Donald Trump di Seoul pekan lalu.

Menurut keduanya, baik Trump dan Moon ingin agar ketegangan di Semenanjung Korea dapat diakhiri dengan damai. "Tidak ada keraguan bahwa kedua presiden ingin menemukan jalan damai berkenaandengan isu nuklir Korut," kata Yun dilaporkan laman Yonhap.

Oleh sebab itu, Yun melanjutkan, ia melakukan pertemuan dengan Leeuntuk melanjutkan diskusi di antara kedua negara yang sempat dilakukan Trump dan Moon pekan lalu.

"Jadi kami mendiskusikannya dan kami sepakat bahwakampanye tekanan (terhadap Korut) harus menjadi elemen sentral," kata Yun menerangkan.

Sebuah citra setelit baru-baru ini telah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di galangan kapal Angkatan Laut Korut. Gambar tersebut mengindikasikan Korut tengah membangun sebuah kapal selam rudal balistik operasional pertamanya.

Citra satelit ini diambil oleh 38 North, sebuah lembaga yang berbasis diWashington, Amerika Serikat (AS). Lembaga ini fokus memantau dan memonitoraktivitas militer Korut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement