Sabtu 18 Nov 2017 10:16 WIB

Partai Pemerintah Zimbabwe Rencanakan Unjuk Rasa Anti-Mugabe

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe.
Foto: AP Photo/Tsvangirayi Mukwazhi
Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan Ibu Negara Grace Mugabe.

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Partai ZANU-PF yang berkuasa di pemerintahan Zimbabwe telah merencanakan aksi unjuk rasa anti-Mugabe di ibu kota Harare, pada Sabtu (18/11). Partai ini mendukung mundurnya Presiden Robert Mugabe dari kursi pemerintahan.

Surat kabar The Herald melaporkan, pada Jumat (17/11) ZANU-PF telah meminta agar Mugabe mengundurkan diri. Permintaan ini menjadi sebuah pertanda jelas bahwa otoritas pemimpin tersebut telah runtuh setelah pengambilalihan oleh militer.

Surat kabar itu mengatakan cabang ZANU-PF di 10 provinsi telah melakukan pertemuan dan juga telah meminta istri Mugabe, Grace, untuk mengundurkan diri dari partai tersebut. Grace memiliki ambisi untuk menggantikan suaminya di kursi pemerintahan, sehingga memicu krisis politik.

"Jika dia keras kepala, kami akan mengatur agar dia dipecat pada Ahad nanti. Kalau sudah selesai, pemakzulan dapat dilakukan pada Selasa," ujar seorang anggota senior partai ZANU-PF.

The Herald melaporkan ZANU-PF akan mengadakan pertemuan Komite Sentral khusus pada Ahad (19/11) untuk menyesuaikan kembali partai dengan perkembangan politik saat ini.

Pihak militer mengatakan mereka mendukung sepenuhnya unjuk rasa solidaritas anti-Mugabe. Menurut militer Zimbabwe, mereka telah didekati oleh beberapa organisasi relawan swasta yang berusaha mengekspresikan keinginan mereka dan mereka akan berunjuk rasa dengan tertib dan damai.

Mugabe, yang memimpin Zimbabwe sejak kemerdekaannya dari Inggris pada 1980, menghadapi tantangan paling mengerikan yang pernah ada dalam pemerintahannya.

Militer Zimbabwe telah merebut kekuasaan Mugabe pada Rabu (15/11) lalu, dengan mengatakan mereka menargetkan penjahat di kalangan pemimpin.

Harare telah sedikit kondusif setelah kudeta dilakukan. Angkatan Bersenjata mengatakan masyarakat juga telah diperingatkan untuk tidak melakukan penjarahan.

Tentara tampaknya ingin Mugabe lengser diam-diam dan memberikan masa transisi ke Emmerson Mnangagwa, yang dipecat pekan lalu sebagai wakil presiden.

Tujuan kudeta adalah untuk mencegah Mugabe menyerahkan kekuasaan kepada istrinya, Grace, yang 41 tahun lebih muda darinya, untuk tampil di puncak kekuasaan setelah Mnangagwa terdorong keluar pemerintahan.

Mugabe terlihat kehabisan pilihan. Tentara berkemah di depan pintunya. Grace Mugabe berada di bawah tahanan rumah dan sekutu politik utamanya berada dalam tahanan militer.

Mugabe dihormati oleh beberapa orang sebagai negarawan tua dan pemimpin kemerdekaan. Namun, ia juga dicerca oleh banyak orang di Afrika dan luar negeri, yang menuduhnya melakukan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaan.

Perekonomian runtuh setelah perebutan lahan peternakan milik orang kulit putih pada 2000. Pengangguran sekarang berada di titik hampir 90 persen dan kekurangan uang tunai telah memicu inflasi, dengan harga impor naik sebanyak 50 persen per bulan.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement