REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Donald Trump Jr membuat orang-orang gempar saat muncul gambar dirinya sedang memegang seekor gajah yang mati dalam perburuan besar di Afrika beberapa tahun lalu. Hal ini seolah berkaitan dengan rencana pemerintah AS yang memungkinkan bangkai gajah dan singa yang terbunuh di Zimbabwe dan Zambia untuk dibawa ke AS.

Impor trofi hewan berburu telah dilarang oleh mantan Presiden AS Barack Obama pada 2014. Namun saat ini Fish and Wildlife Service telah mengumumkan mereka akan mengizinkan warga Amerika untuk membawa pulang trofi gajah dan singa.

Petugas Fish and Wildlife mulai mengeluarkan izin untuk membawa trofi singa pada 20 Oktober lalu. Mereka telah siap menerbitkan izin untuk membawa trofi gajah pada Jumat (17/11).

Menurut US Fish and Wildlife Service pembunuhan gajah Afrika di Zimbabwe, antara 21 Januari 2016 hingga 31 Desember 2018, akan meningkatkan kelangsungan hidup gajah Afrika.

Badan tersebut juga mengatakan perburuan dapat membantu memberikan insentif untuk melestarikan satwa liar dan habitatnya, serta memberikan pendapatan untuk membantu konservasi. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh petugas Fish and Wildlife Service yang akan menghadiri pertemuan di Tanzania pekan ini, yang diselenggarakan oleh kelompok perburuan pro-trofi.

Dalam konferensi pers pada Jumat (17/11), Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan perubahan kebijakan berasal dari studi yang dimulai pada masa pemerintahan Obama. Dia mengatakan, studi tersebut menunjukkan Zambia dan Zimbabwe telah memenuhi standar konservasi internasional yang ketat, yang memungkinkan orang Amerika untuk melanjutkan perburuan di negara-negara tersebut.

Namun ia menegaskan, larangan impor gading gajah akan tetap diberlakukan. Menurut African Wildlife Foundation, populasi singa Afrika telah menurun 42 persen dalam 20 tahun terakhir.

Populasi gajah Afrika merosot sekitar seperlima antara 2006 hingga 2015 karena perburuan gading yang meningkat. Komoditas yang didambakan ini digunakan untuk aksesori ukiran dan hias di Cina dan bagian lain Asia.

Tak satu pun dari anak-anak Presiden AS Donald Trump yang telah mengeluarkan pernyataan mengenai perubahan kebijakan ini. Namun Donald Trump Jr dan Presiden Trump telah secara terbuka berbicara tentang sejarah perburuan keluarga mereka di masa lalu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika