Rabu 22 Nov 2017 05:42 WIB

Miliarder Ini Rela Bayar Iklan Mahal demi Copot Donald Trump

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nur Aini
New York Times Square
Foto: Dailymail
New York Times Square

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Miliarder Tom Steyer mengajak para warga Amerika Serikat untuk menandatangani petisi pemakzulan Presiden AS Donald Trump. Demi merangkul banyak warga, Steyer memasang iklan digital dengan total biaya sekitar Rp 270 miliar.

Iklan digital ini berisi ajakan bagi warga AS untuk menandatangani petisi pemakzulan Trump. Iklan digital ini tampil pada billboard besar yang terletak di Times Square.

Iklan pada billboard ini akan tampil selama 10 menit setiap satu jam sekali hingga malam tahun baru. Selain menampilkan ajakan untuk mengisi petisi, iklan pada billboard ini juga turut menampilkan jumlah warga yang sudah menandatangani petisi.

"Kami memasang dua billboard besar di Times Square menuntut pemakzulan presiden," kata Steyer seperti dilansir Independent.

Selain memasang iklan digital pada billboard di pusat Kota New York, Steyer juga memasang iklan televisi untuk hal yang sama. Petisi ini berisi dorongan kepada Kongres untuk mencopot Trump dari jabatannya sebagai orang nomor satu di AS.

Melalui kampanye nasional ini, Steyer mengungkapkan, keputusan besar ini dilatarbelakangi oleh gaya kepemimpinan Trumps selama menjadi presiden. Sebagai contoh, Trump telah mengambil uang dari pemerintah asing dan mengancam akan menutup perusahaan media.

Sosok Trump juga dinilai dapat membahayakan karena memiliki kondisi mental yang tidak stabil. Di sisi lain, Trump juga dipersenjatai oleh senjata nuklir. "Dan mereka (Kongres) tidak melakukan apapun," kata Steyer.

Tindakan Steyer ternyata mendapatkan respon langsung dari Trump. Melalui akun Twitter pribadinya, Trump menyiratkan bahwa ia tak merasa terancam dengan tindakan Steyer.

"Tom Steyer yang lucu dan benar-benar terkutuk, yang sudah melawan saya dan agenda 'Make America Great Again' saya sejak awal, tidak pernah memenangkan pemilu!" tulis Trump.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement