Kamis 23 Nov 2017 08:59 WIB

Mesir Tahan 29 Orang Diduga Mata-Mata Turki

Para pengunjuk rasa menyerang dan menjarah markas Ikhwanul Muslimin di distrik Muqatam di Kairo.       (AP/Khalil Hamra)
Para pengunjuk rasa menyerang dan menjarah markas Ikhwanul Muslimin di distrik Muqatam di Kairo. (AP/Khalil Hamra)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kejaksaan umum Mesir telah memerintahkan penahanan terhadap 29 orang, yang dicurigai sebagai mata-mata untuk Turki serta bergabung dengan anggota suatu organisasi teroris, kata kantor berita negara MENA dalam laporannya pada Rabu (22/11).

Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Dinas Intelijen Umum, orang-orang tersebut telah melakukan percakapan telepon dan mengirimkan informasi kepada intelijen Turki sebagai bagian dari rencana membawa Ikhwanul Muslim kembali ke kekuasaan di Mesir.

Kewarganegaraan para tersangka tidak disebutkan. Mereka juga dituduh melakukan pencucian uang serta memperdagangkan mata uang tanpa izin.

Hubungan antara Ankara dan Kairo menjadi tegang sejak militer menggulingkan Presiden Mohammed Mursi asal Ikhwanul Muslim setelah rangkaian unjuk rasa berlangsung saat ia berkuasa pada 2013. Ikhwanul Muslim juga memiliki hubungan dekat dengan Partai AK yang berkuasa dan banyak di antara anggotanya yang pergi meninggalkan Mesir ke Turki sejak kegiatan kelompok itu dilarang di Mesir.

Setelah Mursi terdepak, Mesir menyebut Ikhwanul Muslim yang merupakan gerakan Islamis tertua di dunia, sebagai organisasi teroris. Sebagian besar anggota senior kelompok itu telah ditahan, terpaksa pergi ke pengasingan atau bersembunyi.

Ikhwanul Muslim mengatakan ia adalah organisasi damai dan mengecam penindasan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement