Kamis 23 Nov 2017 12:14 WIB

Mengapa Tillerson tak Sebut Genosida Terjadi di Myanmar?

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyatakan krisis Rohingya di Negara bagian Rakhine, Myanmar adalah pembersihan etnis. Namun ia menolak untuk mengklasifikasikannya sebagai genosida.

Seperti dilaporkan NBC News, Kamis (23/11), jika AS menyebutnya sebagai genosida, maka hukum AS mewajibkan pemerintahnya untuk menghukum para pelaku, bahkan mengirim mereka ke Pengadilan Internasional.

Pada Rabu(22/11) waktu setempat, Tillerson menyalahkan pasukan keamanan Myanmar dan warga setempat atas penderitaan yang dirasakan warga Rohingya. Meskipun militer Myanmar telah menyalahkan gerilyawan Rohingya karena telah memulai krisis, Tillerson mengatakan tidak ada provokasi yang dapat membenarkan kekejaman yang sangat mengerikan itu.

"Setelah melakukan analisis menyeluruh terhadap fakta-fakta yang ada, jelas situasi di Negara Bagian Rakhine utara merupakan pembersihan etnisterhadap Rohingya," kata Tillerson dalam sebuah pernyataan.

Menurutnya, mereka yang melakukan kekejaman harus dimintai pertanggungjawaban. Dia menambahkan, AS menginginkan penyelidikan penuh dan akan mencari keadilan melalui undang-undang AS, termasuk kemungkinan untuk memberikan sanksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement