Kamis 23 Nov 2017 17:53 WIB

AS Terus Jalin Komunikasi dengan Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku masih terus menjalin komunikasi dengan pejabat-pejabat Palestina menyusul berembusnya kabar tentang penutupan kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert.

"Percakapan akan berlangsung. Kami menghubungi pejabatPalestina mengenai status kantor PLO di Washington dan membahas tentang upaya besar kami dalam proses perdamaian yang langgeng dan menyeluruh," kata Nauert,dilaporkan laman Middle East Monitor, Kamis (23/11).

Pekan lalu AS disebut mengancam akan menutup kantor PLO di Washington. Hal itu dilakukan karena PLO menyerukan untuk mengadili pejabat-pejabat Israel di Pengadilan Pidana Internasional (ICC) terkait kejahatan yang dilakukannya terhadap rakyat Palestina.

Seruan PLO untuk menuntut Israel di ICC bertentangan dengan undang-undang AS. Berdasarkan undang-undang AS tahun 2015, menteri luar negeriAS harus meyakinkan Kongres agar PLO tidak mengajukan permohonan apapun kepadaICC.

Segera setelah ancaman tersebut tersiar, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki mengatakan akan menghentikan dan membekukan seluruh komunikas idengan AS. Ancaman penutupan kantor PLO di Washington, menurutnya,memperlihatkan AS sangat bias terhadap Israel.

Kendati demikian, setelah kabar ancaman untuk menutup kantor PLO tersebar, jurubicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert sempat memberikan klarifikasi pada Selasa (21/11).

Ia mengklaim AS belum menutup kantor PLO di Washington. Dan hingga saat ini kantorPLO tersebut diklaim masih beroperasi. Namun belum ada pejabat Palestina atau PLO yang mengonfirmasi keterangan yang disampaikan oleh Nauert.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement