Jumat 24 Nov 2017 11:39 WIB

Jepang Temukan 8 Warga Korut Terombang-ambing di Laut

Rep: Fira Nursya'bani/Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kepolisian di utara Jepang menemukan delapan warga Korea Utara (Korut) yang terombang ambing di wilayah perairannya, Jumat (24/11).

Polisi Jepang mengatakan orang-orang tersebut ditemukan di pesisir Kota Yurihonjo pada Kamis (23/11). Mereka segera dievakuasi ke tempat penahanan karena dikhawatirkan merupakan mata-mata.

Seorang alih bahasa Korea telah dimintai bantuan untuk membantu mendapatkan rincian cerita dari mereka. Menurut keterangan yang dipublikasikan pejabat kepolisian Jepang, kedelapan warga Korut itu mengaku sebagai nelayan dan bukan pembelot. Adapun penyebab mereka terombang ambing di wilayah perairan Jepang yakni karena kapal yang ditumpanginya mengalami masalah.

Setelah sempat dibawa ke Yurihonjo, kedelapan warga Korut itu kemudian ditahan untuk dimintai keterangan. Hal ini dilakukan guna memastikan mereka bukanlah agen mata-mata yang sengaja dikirim Pyongyang.

"Orang-orang tersebut mengatakan mereka hanyut ke Yurihonjo, di timur laut Jepang, setelah kapal mereka mengalami masalah," kata Ketua Komisi Keselamatan Publik Nasional Jepang, Hachiro Okonogo, dikutip BBC.

Media Jepang melaporkan, para nelayan itu tampaknya sedang memancing cumi-cumi. Foto-foto kapal mereka menunjukkan kapal diikat dengan bola lampu kosong, yang kerap dimanfaatkan nelayan untuk menarik ikan di malam hari.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan, kemungkinan kedelapan warga Korut itu sebagai mata-mata telah dikesampingkan. Mereka akan segera dipulangkan ke negaranya setelah kepolisian menuntaskan pekerjaannya.

Pekan lalu, Penjaga Pantai Jepang menyelamatkan tiga warga Korut setelah kapal yang mereka tumpangi terguling di Laut Jepang. Sama seperti kejadian terbaru, ketiga warga Korut itu mengaku sebagai nelayan. Setelah dimintai keterangan, ketiganya dipulangkan ke Korut.

Tak jarang penjaga pantai mendapati perahu yang telah rusak dengan sejumlah mayat di dalamnya. Hal ini menandakan kapal-kapal tersebut telah terbawa arus dalam waktu yang cukup lama.

Saat ini Jepang tengah mempelajari rencana mengatasi kemungkinan masuknya puluhan ribu pengungsi Korut jika krisis di Semenanjung Korea meletus menjadi perang. Yang membuat pekerjaan ini sulit bagi Jepang adalah kemungkinan masuknya agen mata-mata di antara para pengungsi Korut yang datang ke negaranya.

Korut sedang dalam proses mencapai ambisi rudal dan nuklirnya. Program ini terus dikembangkan Pyongyang walaupun telah dibekap rentetan sanksi internasional, terutama dari Dewan Keamanan PBB. Korut mengklaim pengembangan rudal dan nuklir negaranya adalah untuk kepentingan keamanan dalam menghadapi potensi agresi militer Amerika Serikat.

Apa Sih yang Dilakukan Warga Korut Saat Senggang?

Kerasnya Hidup Tentara Perempuan Korut

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement