Jumat 24 Nov 2017 15:22 WIB

Pembelot Korut yang Suka Film Transpotter dan CSI

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Pembelot Korut terlihat melarikan diri menuju wilayah Korsel.
Foto: Youtube/NBC News
Pembelot Korut terlihat melarikan diri menuju wilayah Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pembelot Korea Utara yang dikenal dengan nama Oh mengalami mimpi buruk karena takut akan dikembalikan ke Korea Utara.

Seperti dilansir dari The Guardian, Jumat (24/11), ahli bedah terkemuka John Cook-Jong Lee, mengatakan dia khawatir dengan kondisi psikologis Oh terkait mimpi buruk yang dialaminya.

Dokter bedah tersebut mengatakan dia telah meminta pejabat militer senior Korea Selatan untuk menunda interogasi sampai Oh sembuh. "Orang Korea Utara ini tidak ke mana-mana. Dia akan tinggal di Korea Selatan Jadi kita tidak perlu terburu-buru," kata Lee.

Menurut Lee, Oh merupakan pria yang cukup baik dan menyenangkan. Lee telah mengoperasi dan merawat pria berusia 24 tahun tersebut.

Lee telah menjadi salah satu orang yang bisa berbicara dengan Oh sejak dia tiba di rumah sakit. Menurut dokter yang bertugas di rumah Sakit Universitas Ajou tersebut beberapa lantai dari ruang perawatan Oh dijaga oleh pasukan khusus Korea Selatan dan intelijen.

Dokter bedah yang telah menggantungkan bendera Korea Selatan di kamar Oh mengatakan dia menghindari persoalan yang dapat mengganggu pasiennya. "Oh, makan makanan pertamanya seperti kaldu, dan bisa tersenyum, bicara, dan menggunakan tangannya," kata Lee.

Ia mengatakan ketika pasiennya terbangun pada Ahad, Oh menangis kesakitan, dan merasa cemas dengan penjaga Korea Selatan. Lee menjelaskan Oh telah bergabung dengan tentara Korea Utara saat berusia 17 tahun, setelah lulus sekolah menengah.

"Jadi saya benar-benar bercanda 'mengapa Anda tidak bergabung dengan marinir Korea Selatan?' Dia tersenyum dan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah kembali ke sistem militer lagi," kata Lee.

Tim medis telah bekerja berhari-hari untuk menghilangkan pecahan peluru dari tubuh Oh, dan mengobati penyakit yang dialaminya seperti tuberkulosis, hepatitis B, dan kasus cacingan usus besar.

Menurut sumber intelijen di Korea Selatan sejak pembelotan Oh, Korea Utara tampaknya telah menggantikan semua penjaga keamanan di perbatasan.

Lee mengatakan pembelot tiba dengan helikopter militer Amerika di rumah sakit yang dilengkapi dengan peralatan diagnostik mutakhir dan biasanya digunakan untuk pengunjung VIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement