Rabu 29 Nov 2017 14:41 WIB

Indonesia Kecam Peluncuran Rudal Korea Utara

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Karta Raharja Ucu
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.
Foto: EPA / KCNA
Uji coba rudal balistik yang dilengkapi dengan sistem panduan presisi, di lokasi yang dirahasiakan di Utara Korea.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Neger Retno Marsudi ikut mengecam peluncuran rudal balistik milik Korea Utara. Peluncuran rudal ini pun mendapat kecaman dari jumlah negara termasuk Amerika dan Jepang.

"Ini tentunya melanggar semangat dan upaya kita menjaga perdamaian serta stabilitas di semenanjung Korea," ujar Retno di Istana Negara, Rabu (29/11).

Retno menuturkan, kegiatan yang dilakukan Korea Utara ini juga sangat bertentangan dengan semua resolusi dewan keamanan perserikatan bangsa-bangsa (DK PBB) yang mendorong adanya perdamaian dunia. Menurutnya, posisi Indonesia saat ini jelas menolak keras setiap upaya dari pemerintah Korea Utara dalam meluncurkan rudal balistik. Pemerintah Indonesia pun terus melakukan komunikasi dengan Pemerintah Korea Selatan yang bertetangga langsung dengan Pemerintahan Korea Utara.

"Bapak Presiden (Joko Widodo) waktu Presiden Korsel (Moon Jae-in) berkunjung kesini membahas hal itu. Dan sudah menyampaikan apa yang sudah dilakukan. Tentunya sudah dihitung situasinya seperti itu," ujar Retno.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sepakat meningkatkan tanggapan mereka terhadap program rudal Korea Utara. Menurut juru bicara pemerintah Jepang, kedua pemipin juga mendesak Cina berbuat lebih banyak dalam menanggapi rudal terbaru Korea Utara.

"Dalam sebuah panggilan telepon para pemimpin setuju untuk memperkuat kemampuan pencegahan kita terhadap ancaman Korut," kata Wakil Sekretaris Kabinet Yasutoshi Nishimura, kepada wartawan setelah Pyongyang menembakkan rudal balistik antarbenua ke perairan di zona ekonomi eksklusif Jepang dilansir VOA.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, kedua pemimpin tidak membahas opsi militer terhadap Korea Utara. Menurutnya Jepang akan bekerja sama dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam menanggapi peluncuran rudal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement