Jumat 08 Dec 2017 16:44 WIB

Jepang Beli Rudal yang Mampu Serang Korea Utara

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Rudal Patriot milik Angkatan Beladiri Jepang
Foto: Itsuo Inouye/AP
Rudal Patriot milik Angkatan Beladiri Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang akan membeli rudal jelajah tingkat menengah yang diluncurkan di udara. Rudal ini mampu menyerang Korea Utara. Pembelian rudal ini dinilai kontroversial karena Jepang adalah negara telah menolak hak berperang.

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera tidak merujuk secara langsung kepada Korea Utara saat mengumumkan rencana akuisisi tersebut. Ia mengatakan rudal ini hanya untuk pertahanan. Jepang masih mengandalkan Amerika Serikat untuk menyerang basis musuh.

"Kami berencana memperkenalkan JSM (Joint Strike Missile) yang akan dipasang di pesawat tempur F-35A (rudal tempur) sebagai rudal 'stand-off' yang dapat menembak di luar jangkauan ancaman musuh," kata Onodera dalam sebuah konferensi pers. .

Ia mengatakan Jepang juga berencana memasang rudal udara Lockheed Martin Corp (JASSM-ER) pada pesawat tempur F-15. JSM yang dirancang oleh Norway's Kongsberg Defense & Aerospace memiliki jarak tempuh 500 Km. JASSM-ER bisa mencapai target 1.000 Km jauhnya.

Rencana pembelian tersebut kemungkinan akan mendapat kritik dari partai-partai oposisi di parlemen, terutama dari politisi yang mewaspadai penyangkalan atas penolakan Jepang untuk hak atas perang yang diabadikan dalam konstitusi pascaPerang Dunia Kedua.

Namun ancaman yang ditimbulkan oleh rudal balistik Korea Utara telah mendorong seruan dari para politikus, termasuk Onodera, untuk sebuah militer yang lebih kuat yang dapat menghalangi Korea Utara melancarkan serangan.

Pasukan rudal Jepang terbatas pada anti-pesawat terbang dan anti-kapal dengan jarak tempuh kurang dari 300 Km. Perubahan tersebut mengindikasikan ancaman yang terus meningkat yang ditimbulkan oleh Korea Utara telah mendukung kemampuan menyerang dalam perencanaan militer.

Korea Utara baru-baru ini telah menguji rudal balistik di Jepang dan pekan lalu menguji jenis baru rudal balistik antar benua yang terbang ke ketinggian lebih dari 4.000 Km sebelum jatuh ke laut dalam zona ekonomi eksklusif Jepang.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement