Ahad 10 Dec 2017 22:48 WIB

Ribuan Pendukung Oposisi Unjuk Rasa Tolak Presiden Ukraina

Rep: Crystal LiestiaPurnama/ Red: Elba Damhuri
Presiden Ukraina Petro Poroshenko bersama Presiden Joko Widodo saat kunjungan Presiden Ukraina di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/8).
Foto: Wihdan HIdayat/Republika
Presiden Ukraina Petro Poroshenko bersama Presiden Joko Widodo saat kunjungan Presiden Ukraina di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ribuan pendukung pemimpin oposisi Mikheli Saakashvili berkumpul di ibu kota Ukraina, Kiev, untuk menuntut pembebasan Saakashvili dari penjara. Mereka juga menuntut agar Presiden Petro Poroshenko dimakzulkan.

Saakashvili merupakan mantan Presiden Georgia yang menjadi pemimpin oposisi di Ukraina. Ia ditangkap pada Jumat karena tuduhan berkolusi dengan pengusaha Ukraina yang terikat dengan Rusia untuk menggulingkan Presiden Poroshenko.

Namun ia menolak tuduhan tersebut, dan pengacaranya mengatakan bahwa ia melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanannya tersebut.

Para pendukung Saakashvili berjalan di pusat kota Kiev untuk menuntut pembebasannya dari tahanan dan meminta agar Poroshenko digulingkan. Aksi demonstrasi itu berjalan damai dan polisi tidak melakukan intervensi.

Mantan gubernur wilayah Odessa, Ukraina itu dilucuti kewarganegaraannya pada musim panas ini. Ia direncanakan untuk dikirim kembali ke kampung asalnya di Georgia, yang telah mencecarnya karena tuntutan penyalahgunaan wewenang.

Poroshenko memiliki karier panjang sebagai politisi di Ukraina, yang diawali sebagai menteri hingga menjadi kepala bank nasional. Pada Mei 2014, pendukung Revolusi Oranye ini terpilih sebagai presiden Ukraina dengan suara mayoritas di atas 54 persen.

Poroshenko dikenal sebagai raja coklat, konglomerat yang menerapkan standir bagus untuk gaji para karyawannya. Ia memiliki hubungan baik dengan Rusia dan Eropa. Bagi dia, menjauhi Rusia sama saja menciptakan bahaya bagi Ukraina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement