Selasa 12 Dec 2017 01:07 WIB

Ini Tersangka Penyerangan di Kereta Bawah New York

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi merespon laporan ledakan di dekat Times Square New York City, Senin (11/12) waktu setempat.
Foto: Charles Zoeller/AP
Polisi merespon laporan ledakan di dekat Times Square New York City, Senin (11/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MANHATTAN -- Seorang pria ditahan setelah melakukan percobaan serangan teror di terowongan kereta bawah tanah di New York City. Ledakan terjadi sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat.

"Teroris tidak akan menang," kata Walikota Bill de Blasio, setelah ledakan terjadi di Manhattan, New York City, Senin (11/12) pagi waktu setempat.

Pejabat setempat mengatakan, tersangka yang bernama Akayed Ullah (27), terluka akibat sebuah alat peledak berteknologi rendah yang diikat ke tubuhnya, meledak di terowongan bawah tanah. Ledakan kecil terjadi tepatnya didekat 42nd Street dan 8th Avenue, di tengah kota Manhattan dekat Times Square, New York City.

Sementara itu, empat orang lainnya menderita luka ringan. Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang pria, yang dikatakan sebagai tersangka, terbaring di tanah dengan pakaiannya yang robek. De Blasio mengatakan, pelaku diyakini bertindak sendiri.

Gubernur New York, Andrew Cuomo mengatakan, "Ini adalah New York. Kenyataannya adalah bahwa kita adalah target banyak orang yang ingin membuat pernyataan melawan demokrasi, melawan kebebasan," kata Andrew seperti yang dikutip di BBC News, Selasa (12/12). "Kami memiliki Patung Liberty di pelabuhan kami dan itu membuat kami menjadi target internasional,"tambah Andrew.

Seorang saksi Andre Rodriguez (62), mengatakan kepada New York Times, ia sedang melewati pintu putar. Ia mendengar sebuah ledakan dan orang-orang pada berlari.

Seorang saksi mata lainnya, Alicja Wlodkowski, mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa dia telah melihat sekelompok orang berlarian, yang jumlahnya sekitar 60 orang. "Seorang wanita jatuh, dan tidak ada yang datang untuk berhenti dan membantunya karena kepanikannya sangat menyeramkan," kata Alicja.

Stasiun kereta bawah tanah terdekat dievakuasi, dan Terminal Bus Otoritas Pelabuhan ditutup untuk sementara waktu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement