Selasa 12 Dec 2017 09:03 WIB

Ledakan New York Diduga Targetkan Kereta Bawah Tanah

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Polisi mengamankan lokasi ledakan di terminal bus Port Authority di dekat Times Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (11/12).
Foto: AP/Charles Zoeller
Polisi mengamankan lokasi ledakan di terminal bus Port Authority di dekat Times Square, Manhattan, New York, Amerika Serikat, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Empat orang terluka saat sebuah bom meledak di sebuah terminal bus di New York, Senin (11/12) waktu setempat.

Polisi sudah mengonfirmasi menahan seseorang bernama Akayed Ullah (27 tahun). Ia juga terluka karena sebuah alat peledak berteknologi rendah yang diikat di tubuhnya meledak di jalan bawah tanah. Seperti dilaporkan Morning Star, Selasa (12/12), Ullah dipersenjatai dengan sebuah bom pipa logam lima inci dan baterai saat ia berjalan melintasi pusat transit di Manhattan.

Akan tetapi bom itu meledak sebelum waktunya sehingga dia terluka parah. Diyakini Ullah telah merencanakan meledakkan perangkat di kereta bawah tanah saat jam sibuk.

Gubernur New York Andrew Cuomo berkomentar mengenai ledakan tersebut. "Ini adalah New York, kenyataannya adalah kita adalah target oleh banyak orang yang ingin membuat pernyataan melawan demokrasi, melawan kebebasan," katanya.

"Teroris tidak akan menang," ujar Wali Kota Bill de Blasio. Dia juga menambahkan meyakini pelaku melakukannya sendirian.

Polisi memastikan korban terluka tidak ada yang sampai mengancam nyawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement