Selasa 12 Dec 2017 09:44 WIB

AS akan Daratkan Manusia ke Bulan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Donald Trump memegang patung kecil yang diberikan mantan astronot Jack Scmitt (kanan), setelah menandatangani kebijakan mengirim astronot kembali ke Bulan dan Mars, Senin (11/12).
Foto: AP
Presiden Donald Trump memegang patung kecil yang diberikan mantan astronot Jack Scmitt (kanan), setelah menandatangani kebijakan mengirim astronot kembali ke Bulan dan Mars, Senin (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengumumkan rencana negaranya untuk meluncurkan manusia ke bulan. Telegraph melaporkan, keputusan Trump itu berjarak 45 tahun lamanya dari terakhir kali AS mendaratkan astronotnya di bulan yakni pada 1972.

Lebih lanjut, Trump menegaskan, misi tersebut juga diikuti upaya pendaratan manusia di Planet Mars. Keputusan Trump ini terangkum dalam regulasi Kebijakan Arahan untuk Eksplorasi Luar Angkasa 1. Di dalamnya, orang nomor satu di AS itu memerintahkan NASA untuk memimpin program eksplorasi yang akan mendaratkan astronot AS di Bulan dan selanjutnya Mars. Draf aturan tersebut ditandatangani politikus partai Republik itu di Gedung Putih, Washington DC.

"Kita tidak hanya akan menancapkan bendera (AS) dan meninggalkan jejak kaki manusia di sana. Kita juga akan menjajaki misi selanjutnya ke Mars, dan mungkin kelak lebih jauh lagi," ujar Donald Trump dalam jumpa pers.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Buzz Aldrin, astronot AS yang juga orang kedua setelah Neil Armstrong yang pertama kali menjejakkan kaki di bulan.

Sebagai informasi, misi Apollo 17 berhasil membawa astronot Gene Cernan untuk mendarat di permukaan bulan. Cernan kemudian tiba kembali ke bumi pada 14 Desember 1972. Sebelum wafat dalam usia 82 tahun, dia telah memprediksi bahwa kelak manusia dapat mendarat di Planet Mars.

Upaya AS untuk menjalankan misi ke Mars sudah dimulai sejak era George W Bush. Kemudian, Obama mendukung upaya NASA, badan antariksa AS, untuk mencapai Mars sebelum tahun 2030.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement