Jumat 15 Dec 2017 19:37 WIB

Rusia dan AS Setuju Bertukar Informasi tentang Korut

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Kremlin menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump telah setuju untuk bertukar informasi tentang Korea Utara (Korut). Dalam sebuah percakapan telepon pada Jumat (15/12), mereka juga sepakat untuk bekerja sama dalam menyelesaikan sejumlah krisis di Asia.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan, Putin dan Trump bahkan membahas mengenai kemungkinan untuk menjalin kontak dengan Korut. Menurutnya, kedua pemimpin negara itu juga sedikit membicarakan mengenai hubungan antara AS dan Rusia.

 

Rusia dan AS diketahui memiliki pendekatan yang berbeda dalam menghadapi ancaman Korut. AS lebih memilih untuk meningkatkan sanksi ekonomi kepada Korut, agar negara tersebut tidak lagi memiliki sumber daya untuk mengembangkan program nuklir serta rudalnya.

 

Sedangkan menurut Rusia, sanksi ekonomi yang dijatuhkan kepada Korut tidak akan membuat negara tersebut menghentikan program rudalnya. Kremlin berpendapat, negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis di Semenanjung Korea.

 

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov, pada Jumat (15/12), mengatakan negaranya belum siap untuk menandatangani sanksi baru terhadap Korut. Menurutnya, sanksi yang saat ini dijatuhkan kepada Pyongyang telah mendekati garis merah dan mengancam keselamatan rakyatnya.

 

Sementara Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan negaranya siap melakukan negosiasi dengan Korut tanpa syarat apapun. "Kami siap mengadakan pertemuan pertama tanpa prasyarat. Mari kita bertemu saja," kata Tillerson, Rabu (13/12).

 

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement