Ahad 17 Dec 2017 09:46 WIB

Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Kanada

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Gelombang penolakan langkah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel meluas ke berbagai negara. Sabtu (16/12), sejumlah warga mengajukan protes atas pengakuan AS tersebut di Frankfurt, Jerman.
Foto: AP
Gelombang penolakan langkah AS yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel meluas ke berbagai negara. Sabtu (16/12), sejumlah warga mengajukan protes atas pengakuan AS tersebut di Frankfurt, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Tak hanya di Indonesia,protes penolakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel juga terjadi Toronto, Kanada, Ahad (17/12). Aksi ini digelar sejak Sabtu kemarin.

Penduduk Toronto segala usia berkumpul di luar pengadilan dekat University Ave yang berseberangan dengan Konsulat Amerika Serikat. "Yerusalem adalah jantung Palestina, hati orang-orang Palestina," kata perwakilan Dewan Kanada Palestina, Rashad Saleh pada The Star.

Aksi pada akhir pekan ini meminta klaim ibu kota Israel Presiden AS, Donald Trump dihapus. Dalam pidatonya, Saleh juga meminta para pemimpin dunia tidak tinggal diam.

"Tanpa Yerusalem, tidak ada Palestina," kata dia. Peserta aksi membawa bendera-bendera Kanada dan Palestina sambil menyerukan akhiri okupasi Israel di tanah orang Palestina.

"Bebaskan Palestina," teriak mereka. "Rakyat bersatu tak bisa dikalahkan," katanya. Penyelenggara aksi pun mendeklarasikan solidaritas dengan menyebut okupasi Israel adalah kejahatan.

Salah seorang peserta aksi, Dana Shanti mengatakan ia ingin menyebarkan pesan perdamaian. "Kami berdiri di sini dalam kesatuan, jadi kami bisa menyampaikan pesan kebenaran," kata remaja 12 tahun ini.

Ia ikut aksi tersebut bersama teman-teman dan keluarganya dari Mississauga. Shanti berharap aksi mereka bisa membuat lebih banyak orang peduli terhadap kebenaran dan ketidakadilan yang sedang dialami warga Palestina.

Seorang peserta aksi lainnya, Abdala Hammouda berkeras akan tetap ikut aksi seharian. Ia harus memastikan bahwa suaranya didengar. "Yerusalem akan menjadi bagian dr Palestina, kami akan terus meneriakkan itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement