Ahad 17 Dec 2017 15:06 WIB

Aksi Bela Palestina Juga Digelar di Washington

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bayu Hermawan
Aksi Bela Palestina (ilustrasi)
Foto: Rebecca Cook/Reuters
Aksi Bela Palestina (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Aksi bela Palestina tidak hanya digelar di Indonesia. Pada Sabtu (16/12) kemarin, ribuan orang memenuhi jalanan Washington, Amerika Serikat, memprotes klaim sepihak Presiden Donald Trump terkait Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Aksi ini digawangi oleh sejumlah organisasi Muslim AS, seperti Council on American-Islamic Relations (CAIR), American Muslims for Palestine (AMP), Islamic Circle of North America (ICNA), Muslim Amarican Society (MAS), U.S. Council of Muslim Organizations, Turkish American National Steering Committee (TASC).

Kelompok Yahudi AS, Jews United Against Zionism juga ikut dalam aksi tersebut. Direktur AMP, Osama Abu Irshaid mengatakan Trump harus diingatkan bahwa Yerusalem akan tetap jadi milik Palestina.

"Tuan Presiden jika ingin memberikan sesuatu pada Israel, maka anda harus memiliki properti itu dulu," kata Abu Irshaid.

"Tapi kita tidak tahu ia punya apa, ia saja tidak membeberkan bukti pajaknya," ujarnya.

Abu Irshaid menegaskan Yerusalem bukan milik Trump atau Israel. Jadi Trump tidak punya hak untuk memberikan tanah Yerusalem. Menurut peta National Geographic tahun 1947, tanah itu bernama Palestina.

Direktur TASC, Halil Mutlu juga bicara pada saat protes. Ia menekankan pentingnya kota Yerusalem untuk tiga kelompok yang menyebutnya kota suci, Islam, Kristiani dan Yahudi.

"Seperti yang sudah diketahui, Al-Quds adalah garis merah kami," kata Mutlu.

Ia mendesak AS membatalkan klaim dan keputusannya untuk memindahkan Kedutaan Besar dari Tel Aviv ke Yerusalem. Selain itu, Rabbi Yisroel Dovid Weiss dan banyak orang Yahudi juga ikut dalam aksi. Mereka berasal dari New York dan Washington, tergabung dalam Jews United Against Zionism. Mereka menyerukan agar Israel dan Trump berhenti mengokupasi Palestina.

"Yerusalem itu milik orang-orang Palestina, kami menolak keputusan Trump," katanya dikutip Anadolu Agency.

Peserta aksi berasal dari berbagai wilayah, termasuk New York, Chicago. Aksi ini berawal sejak pagi dan berakhir dengan damai di depan Kongres AS tanpa konflik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement