Kamis 28 Dec 2017 17:08 WIB

Putin Sebut Ledakan di St Petersburg Serangan Teror

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump
Foto: EPA
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ledakan di supermarket St. Petersburg adalah sebuah serangan teroris. Ia menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri upacara penghargaan untuk anggota militer Rusia yang bertempur di Suriah, pada Kamis (28/12).

Ledakan ini terjadi 10 hari setelah Putin mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump. Ia memuji CIA yang dianggapnya telah berhasil menghentikan serangkaian pemboman di St. Petersburg. Sebanyak 13 orang dilaporkan terluka dalam ledakan yang terjadi pada Rabu (27/12) itu. Delapan orang korban saat ini tengah dirawat di rumah sakit, dengan lima di antaranya berada dalam kondisi yang sangat kritis.

Juru bicara Komite Investigasi Rusia, Svetlana Petrenko, mengatakan kepada Interfax, perangkat yang diledakkan dalam insiden ini adalah 200 gram TNT. Perangkat itu mengandung fragmen mematikan yang dapat menyebabkan banyak korban jatuh.

Komite Antiterorisme Nasional Rusia (NAK) mengatakan ledakan tersebut terjadi pada pukul 06.45 waktu setempat. Sebelumnya mereka belum dapat secara resmi menyatakan apakah ledakan ini merupakan sebuah serangan teror.

Pihak berwenang mengatakan tersangka telah teridentifikasi melalui kamera pengawas. Pria itu terlihat meninggalkan sebuah ransel di tempat penitipan mantel supermarket.

Kantor berita TASS, mengutip pernyataan kepala kantor Investigasi St Petersburg, Alexander Klaus, awalnya melaporkan ada 10 orang yang telah dilarikan ke rumah sakit. "Orang-orang yang terluka itu tidak dalam keadaan bahaya," kata Klaus kepada wartawan di tempat kejadian.

Setelah ledakan tersebut, Interfax mengatakan kantor Investigasi St Petersburg telah membuka penyelidikan kriminal atas kasus percobaan pembunuhan dua orang atau lebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement