REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Igor Morgulov mengatakan negaranya saat ini telah memiliki saluran komunikasi langsung dengan Korea Utara (Korut). Dengan saluran tersebut, Rusia siap mengerahkan pengaruhnya terhadap Korut.
"Kami memiliki saluran, melalui ini kami melakukan dialog. Dan kami siap untuk menerapkannya, kami siap mengerahkanpengaruh Rusia kepada Korut," ujar Morgulov dalam sebuah sesi konferensi pers di Berlin, Jerman, Selasa (5/12).
Rusia diketahui secara tradisional melindungi Korut dari kecaman dan sanksi internasional akibat program rudal yang dikerjakannya. Rusia selalu menyebut bahwa sanksi dan isolasi yang diterapkan kepada Korut tak akan berhasil menghentikan program rudal Pyongyang.
Hal ini pun disampaikan Morgulov. Ia menyerukan tindakan lain selain isolasi untuk menangani masalah Korut.
"Kami percaya bahwa isolasi itu sendiri tak akan berhasil, ini tidak akan membawa kita maju. Dengan melakukan hal ini, kita hanya akan memperburuk situasi yang berbahaya, kita benar-benar di ambang perang yang sesungguhnya," katanya menerangkan.
Depertemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengatakan, pemerintahan Donald Trump masih menginginkan solusi damai dan diplomatik guna menyelesaikan masalah rudal serta nuklir Korut. Namun Departemen Luar Negeri AS menilai, Korut memang sama sekali tidak tertarik dengan gagasan perundingan atau negosiasi.
Akhir bulan lalu Korut kembali menguji rudal balistiknya. Korut mengklaim rudal tersebut merupakan rudal balistik antarbenua dan telah sukses diuji coba.
Rudal terbarunya ini dilaporkan dapat mencapai ketinggian 4.500 kilometer dengan daya jelajah 960 kilometer. Dengan demikian, para pakar pertahanan memprediksi bahwa rudal Korut telah memiliki kemampuan untuk menjangkau daratan AS.
Baca juga, Korut Siap Berperang dengan AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
