Kamis 04 Jan 2018 07:49 WIB

11 Meninggal Akibat Udara Sangat Dingin di Amerika

Sungai Hudson dekat Beacon, New York, membeku, Rabu (3/1). Udara yang sangat dingin melanda sebagian besar Amerika mulai Selasa.
Foto: AP
Sungai Hudson dekat Beacon, New York, membeku, Rabu (3/1). Udara yang sangat dingin melanda sebagian besar Amerika mulai Selasa.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sedikitnya 11 orang telah meninggal di Amerika Serikat berkaitan dengan udara sangat dingin sejak Selasa pagi (2/1). Sebagian Amerika dilanda musim dingin ekstrim akibat serbuan udara Kutub Utara.

Seorang perempuan yang berusia 27 tahun, Lindsay Klima, ditemukan tewas di pantai Lake Winnebago setelah ia meninggalkan pertemuan Malam Tahun Baru di Fond du Lac, kata Pemerintah Negara Bagian Wisconsin. Pemerintah mengatakan wanita itu melangkah ke luar untuk merokok dan diduga telah jatuh di pantai seteblum ia menyerah pada hawa dingin, kata afiliasi CNN, WLUK.

Kematian Klima termasuk di antara lima kematian yang berkaitan dengan udara di Wisconsin. Dua orang lagi telah tewas di Negara Bagian North Dakota dan Missouri.

Bagian timur-laut Amerika menghadapi serbuan brutal lain udara Kutub Utara pada Rabu, saat topan baru memasuki bagian tenggara negeri tersebut, sehingga membuat sekolah ditutup di Florida, Georgia dan South Carolina.

Topan tersebut diperkirakan bergerak menuju utara, tempat ada potensi topan itu berubah menjadi "topan bom" saat topan tersebut bertambah kuat di lepas pantai New England pada Kamis. Salju tebal, hembusan angin dengan kekuatan badai dan badai salju mungkin terjadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement