Kamis 04 Jan 2018 10:42 WIB

Sembilan Tuntutan Utama Unjuk Rasa Iran

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Winda Destiana Putri
Demonstrasi di Iran, Sabtu, 30 Desember 2017.
Foto: AP Photo
Demonstrasi di Iran, Sabtu, 30 Desember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Saat unjuk rasa di Iran telah memasuki waktu satu pekan, para demonstran di 70 kota telah mulai merumuskan tuntutan mereka. Daftar tuntutan itu mulai menyebar baik di jalan-jalan maupun di media sosial.

Demonstrasi terus-menerus di kota-kota besar Iran hingga kini telah menyebabkan 21 orang tewas. Garda Revolusi Iran telah mengerahkan pasukan ke tiga provinsi untuk mengamankan kerusuhan unjuk rasa anti-pemerintah.

 

Meski slogan "makanan, kebebasan, dan pekerjaan" masih menjadi tema dari unjuk rasa tersebut, para demonstran memiliki sembilan poin tuntutan utama. Berikut poin-poinnya, dikutip dari Al-Arabiya.

 

1) Melakukan referendum untuk mendirikan rezim masa depan, karena sebagian besar demonstran meminta sistem republik yang serupa dengan negara maju

 

2) Meruntuhkan ideologi rezim Faqih dan membebaskan masyarakat Iran dari ilusi kepemimpinan Syiah, serta menghilangkan slogan mengekspor revolusi.

 

3) Menghapuskan kewajiban mengenakan jilbab dan mendukung penampilan bebas bagi wanita.

 

4) Mendukung kebebasan media, termasuk akses bebas terhadap informasi, internet, dan jaringan sosial, serta mendukung penghapusan penyensoran.

 

5) Memisahkan agama dari politik dan menyingkirkan lembaga keagamaan dari dunia politik, serta menyerahkan administrasi urusan kenegaraan kepada pemerintah teknokrat.

 

6) Membuat peradilan yang independen, adil, dan tidak memihak, yang tidak dipengaruhi otoritas, kekuasaan, atau arus politik apapun.

 

7) Menyebarkan kekayaan dan rencana pembangunan yang seimbang untuk memberantas kemiskinan dan pengangguran.

 

8) Melakukan pemilu yang bebas, adil, dan transparan di bawah pengawasan internasional.

 

9) Mendukung kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dan menolak segala bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan terhadap perempuan di segala bidang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement