Jumat 05 Jan 2018 15:26 WIB

Erdogan: Hubungan dengan AS Sudah Kehilangan Validitas

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.
Foto: Kayhan Ozer/Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kemitraan dengan Amerika Serikat (AS) sudah kehilangan validitas. Hal itu diungkapkan Erdogan menyusul divonisnya seorang bankir asal Turki di pengadilan tinggi AS.

Hakim pengadilan federal AS pada Rabu (4/1) kemarin menjatuhkan vonis kepada pejabat eksekutif bank berpelat merah Turki, Halkbank. Pejabat tersebut dijatuhi hukuman atas tuduhan telah membatu Iran menghindari sanksi. Erdogan menilai, hal tersebut menjadi serangan politik terhadap pemerintahannya.
 
"Maaf saja, tapi undang-undang dalam hubungan bilateral dan kesepakatan bilateral di antara kita kehilangan keabsahannya. Sedih untuk mengatakan ini, tapi beginilah yang akan terjadi mulai sekarang," kata Erdogan dikutip dari RT, Kamis (5/1).
 
Hal tersebut disampaikan Erdogan pada sebuah konferensi pers sebelum dirinya bertolak menuju Prancis guna melakukan kunjungan kenegaraan. Dia mengatakan, jika seperti itu pemahaman AS akan keadilan maka hal itu membuat dunia menuju kehancuran.
 
Sebelumnya, pejabat eksekutif Halkbank Mehmet Hakan Atilla divonis oleh pengadilan federal Manhattan. Dia dakwa dengan lima tuduhan terkait kecurangan dan konspirasi bank untuk melanggar undang-undang sanksi AS terhadap Iran.
 
Vonis yang dijatuhkan kepada Atilla merupakan bagian dari penyelidikan lebih lanjut AS terkait dugaan Turki yang membantu Iran menghindari sanksi. Recep Tayyip Erdogan menilai kasus tersebut merupakan 'penghinaan dan permainan' yang dirancang untuk membuat Turki bertekuk lutut kepada AS.
 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement