Senin 15 Jan 2018 01:52 WIB

Merkel Kemungkinan Gabung Macron 'Lawan' Trump di Davos

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Donald Trump saat menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan. Terlihat bahasa tubuh keduanya sedikit canggung dalam konferensi pers tersebut
Foto: Reuters
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Donald Trump saat menggelar konferensi pers usai melakukan pertemuan. Terlihat bahasa tubuh keduanya sedikit canggung dalam konferensi pers tersebut

REPUBLIKA.CO.ID,  BERLIN -- Kanselir Jerman, Angela Merkel kemungkinan akan bergabung dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di World Economic Forum di Davos pekan depan. Bila terjadi, posisi keduanya akan menjadi 'perlawanan' berarti terhadap Presiden AS Donald Trump yang juga akan hadir di sana.

Semula, Merkel dikabarkan tak akan hadir untuk ke tiga kalinya di forum tahunan pada pemimpin dunia, CEO, bankir, dan selebritis di Swiss itu. Namun, setelah berhasil melakukan pendekatan awal koalisi dengan kubu Sosial Demokrat (SPD), Merkel dikabarkan akan bergabung di Davos dan menyampaikan pidato di hari terakhir acara, demikian dilansir //Reuters//, Ahad (14/1).

Kehadiran Merkel di Davos akan jadi sinyal membaiknya kondisi politik Jerman sehingga Merkel menghindari sorotan media. Kehadiran Merkel di sana bersama Macron juga akan menguatkan kembali komitmen mereka mereformasi Uni Eropa pasca Brexit dan mempertahankan nilai demokrasi liberal terhadap kebijakan America First yang diusung Trump.

Juru bicara Merkel, Steffen Seibert masih malu-malu menyampaikan apakah Merkel akan hadir di WEF. Namun setelah pertemuan Merkel dengan SPD, peluang Merkel hadir di WEF makin besar meski Jerman sendiri belum menyatakan keputusan final.

Penyelenggara WEF sendiri yakin Merkel dapat hadir meski masih belum pasti. Jika jadi, Merkel atau Macron akan berhadapan dengan Trump.

WEF 2018 ini akan dibuka oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi pada 23 Januari. Perdana Menteri Inggris Theresa May, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dijadwalkan hadir termasuk selebritis seperti Cate Blanchett dan Elton John.

Pada Sabtu (13/1), sekitar 500 orang menggelar demonstrasi menolak kehadiran Trump di WEF. Menurut Direktur Eurasia Group, Ian Bremmer, ada beberapa hal yang Trump lakukan kemudian memicu persatuan beberapa negara. ''Di AS, 40 persen orang mungkin mendukung Trump, tapi di Davos hanya lima persen,'' kata Bremmer.

Kehadiran Trump ke Davos akan jadi yang pertama setelah Presiden AS Bill Clinton juga hadir di Davos pada tahun 2000. Trump akan didampingi rombongan besar termasuk menantunya Jared Kushner dan Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin serta Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement