Senin 15 Jan 2018 05:32 WIB

AS Pimpin Pembangunan Pasukan Suriah, Turki Marah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kendaraan militer AS di Darbasiya dekat perbatasan Turki.
Foto: Reuters
Kendaraan militer AS di Darbasiya dekat perbatasan Turki.

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIRUT -- Koalisi militer dipimpin AS untuk membantu membangun pasukan perbatasan Suriah memicu kemarahan Turki. Turki menyebut AS mendukung pasukan Kurdi di Suriah.

Seorang pejabat senior Turki menyatakan, AS tengah melatih Pasukan Pengamanan Perbatasan. Juru bicara Kepresidenan Turki menyatakan perkembangan kondisi di sana saat ini mengkhawatirkan dan tak dapat diterima, demikian dilansir Reuters, Ahad (14/1).

Pasukan ini akan ditempatkan di area yang dikuasai Pasukan Demokrasi Suriah (SDF), sebuah aliansi militan di utara dan timur Suriah yang didominasi kubu Kurdi YPG. YPG sendiri terhitung gerakan terlarang di Eropa, Turki, dan di AS sendiri.

Kantor Humas pasukan gabungan ini membenarkkan pembentukan pasukan batu tersebut. Sebagian veteran SDF juga akan direkrut kembali. Pasukan ini akan ditugaskan di perbatasan utara Suriah-Turki, di perbatasan selatan Suriah-Irak, dan di sepanjang lembah Sungai Eufrat yang menjadi garis batas pasukan SDF-AS dengan pasukan Pemerintah Suriah yang diampu Iran dan Rusia.

Dukungan AS terhadap SDF menimbulkan ketegangan di NATO dimana Turki juga berada di dalamnya. Juru bicara Presiden Turki, Ibrahim Kalin, menyatakan Washington mengambil langkah berbahaya dengan meligitimasi organisasi ini. ''Langkah itu jelas tak bisa diterima. Turki akan terus melawan organisasi teroris, apaun nama dan bentuk organisasi mereka,'' kata Kalin.

Beberapa kelompok Kurdi berhasil menang dalam sejumlah pertempuran di Suriah. Mereka tengah berusaha memperluas wilayah kekuasaan otonom mereka ke utara Suriah. Washington menentang rencana itu meski telah direstui SDF yang merupakan mitra utama AS dalam pasukan koalisi. Washington ingin operasi mereka berada di bawah koordinasi SDF. Karena itu, mereka tengah melatih 230 orang untuk dijadikan pasukan.

Pasukan gabungan AS-SDF ini memastikan, tiap pasukan akan ditempatkan di lokasi yang terdekat dengan rumah mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement