Jumat 26 Jan 2018 23:15 WIB

Kim Jong-un Janjikan Apartemen untuk Peraih Medali di Korsel

Juga akan diberikan pekerjaan setelah pensiun.

Rep: Fira Nusyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Kim Jong-un ternyata akan memberikan hadiah apartemen dan sebuah mobil Mercedes Benz bagi atlet-atletnya yang berhasil membawa medali di olimpiade. Hadiah itu akan diberikan kepada atlet dengan medali jenis apapun, perunggu, perak, atau emas.

Atlet-atlet Korut juga akan mendapat gelar kehormatan Pahlawan Nasional dan Pahlawan Tenaga Kerja. Mereka bahkan akan diberikan pekerjaan setelah pensiun di dunia olah raga.

Namun Korut tercatat hanya berhasil memenangkan dua medali, yaitu medali perak dan perunggu dari cabang olah raga skating, sejak 1964. Kesempatan untuk mendapatkan apartemen gratis terbuka lebar saat negara itu mengirim 22 atlet untuk mengikuti Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan (Korsel) bulan depan.

Mantan atlet Korut, Lee Ji-young, yang sekarang tinggal di Korsel, mengungkapkan anak-anak yang memiliki potensi di bidang olah raga akan diminta mengikuti pelatihan sangat keras sejak kecil di Pyongyang. Mereka tidak diizinkan untuk menikah sampai berusia pertengahan 20-an, meskipun mereka dibayar lebih dari tiga kali gaji pekerja rata-rata dan diberi jatah makanan yang lebih baik.

"Atlet di Korea Utara disediakan perumahan, makanan, seragam, perlengkapan olahraga, dan hal lainnya, namun atlet tingkat nasional memiliki akses fasilitas yang jauh lebih baik daripada atlet di luar ibu kota," ujar Lee, dikutip Daily Mail.

Menurutnya, kehidupan atlet menjadi semakin lebih baik saat Korut berada di bawah kepemimpinan Kim Jong-un. Hal ini diduga karena Kim menyukai olah raga seperti ski dan bola basket.

"Tidak banyak atlet Korea Utara yang berhasil meraih medali di kompetisi internasional, jadi mungkin karena jarang, penghargaannya sangat besar," papar dia.

Ia mengatakan, kehidupan seseorang akan benar-benar dapat berubah jika mereka memenangkan medali. Namun kesempatan berkompetisi di luar negeri juga akan sangat penting bagi atlet karena mereka menganggapnya sebagai kehormatan dan kesempatan sekali dalam seumur hidup.

"Atlet nasional tidak diperbolehkan menikah sampai usia tertentu. Anda harus mencurahkan seluruh hidup Anda untuk negara ini. Tapi setidaknya kehidupan seorang atlet akan stabil dan aman," kata Lee.

Ketika para atlet itu pensiun, mereka biasanya akan beralih menjadi direktur klub olahraga, pelatih, atau bekerja di posisi staf. Ada juga beberapa kasus mereka beralih ke posisi elit lainnya seperti pedagang mata uang asing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement