Ahad 28 Jan 2018 09:43 WIB

Jokowi akan Kunjungi Masyarakat Rohingya di Cox's Bazar

Sebelumnya Presiden bertemu dengan PM Bangladesh Sheikh Hasina.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Indira Rezkisari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melepas bantuan untuk pengungsi Rohingya di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melepas bantuan untuk pengungsi Rohingya di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari kelima kunjungan ke lima negara di Asia Selatan, Presiden Joko Widodo (Jolowi) akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina di Kantor Perdana Menteri Bangladesh yang berada di Dhaka, Bangladesh. Dalam pertemuan ini Presiden Jokowi dan PM Hasina akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, sebelum berkunjung ke Kantor PM Bangladesh, Jokowi dan Ibu Negara Iriana terlebih dahulu mengikuti upacara peletakan karangan bunga di National Matryrs Memorial Savar dan peletakan karangan bunga di Bangabhandu Memorial Museum. Siang harinya, Jokowi dan Ibu Iriana bersama rombongan akan menuju Coxs Bazar dengan menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.

"Dari Coxs Bazar, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan melanjutkan perjalanan menuju penampungan pengungsi Kamp Jamtoli dengan menggunakan mobil. Di sini, Presiden akan bertemu dengan pengungsi Rakhine State," kata Bey Machmudin melalui siaran pers Istana Negara, Ahad (28/1).

Sore harinya, Jokowi bersama rombongan akan kembali ke Dhaka, Bangladesh dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa dalam pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Hasina akan membahas perdagangan kedua negara. Selain itu juga akan dilakukan penandatanganan MoU.

"Ada penandatanganan 5 MoU, satu mengenai Foreign Affairs Consultation, kedua Komunike Bersama mengenai IUU Fishing, lalu ketiga adalah pengumuman mengenai pembentukan PTA, keempat menyangkut pembelian LNG dan kelima pembangunan power plant LNG. Insya Allah ada lima yang akan ditandatangani," kata Retno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement