Selasa 30 Jan 2018 06:06 WIB

Kelompok Bersenjata Menyerang, Afghanistan Disebut Mencekam

Serangan di kawasan militer menewaskan 11 orang.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Nur Aini
Serangan bom mematikan di Afganistan.
Foto: Reuters
Serangan bom mematikan di Afganistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Setidaknya 11 orang tewas dan 16 lainnya mengalami luka-luka setelah sekelompok pria bersenjata menyerang kompleks militer di Kabul, Afghanistan. Sebelumnya, pusat kota Kabul juga dikejutkan dengan serangan bom bunuh diri yang mengakibatkan lebih dari 100 korban jiwa.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan, Dawlat Waziri mengatakan, pertempuran di Akademi Militer tersebut berakhir setelah sekelompok pria bersenjata tersebut berhasil dibekuk aparat.

"Ada lima penyerang, dua di antaranya meledakkan rompi bunuh diri mereka, dua lainnya ditembak oleh pasukan keamanan, dan satu lagi ditangkap hidup-hidup," ujar Waziri seperti dilansir Aljazirah, Senin (29/1).

Serangan tersebut diklaim oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) atau lebih dikenal dengan ISIS. Sedangkan serangan yang terjadi pada Sabtu (27/1) lalu diklaim oleh kelompok Taliban dengan menewaskan 103 korban jiwa serta 191 orang luka-luka.

Cendekiawan Universitas Abu Rayhan-Kabul, Abudullah Fahimi mengatakan, Kabul menjadi kota mencekam yang menyaksikan serangan kelompok bersenjata. Peningkatan serangan dari kelompok bersenjata, kata dia, dirasakan dalam dua tahun terakhir.

Fahimi menilai, serang-serangan tersebut merupakan respon kelompok bersenjata terhadap strategi militer afganistan yang memberantas kelompok-kelompok separatis di Afganistan. "Ini datang sebagai respon pemerintah Afghanistan yang memberikan sanksi enam anggota Taliban sebelumnya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement