Rabu 31 Jan 2018 08:30 WIB

56 Tersangka Korupsi Saudi Masih Ditahan di Ritz Carlton

Awalnya ada 381 tokoh petinggi yang ditahan karena tuduhan korupsi.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Esthi Maharani
Tahanan di Arab Saudi
Foto: AFP
Tahanan di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,  DUBAI -- Jaksa Agung Arab Saudi, Sheikh Saud Al-Mojeb, mengatakan 56 tersangka korupsi masih berada di Hotel Ritz Carlton Riyadh sebagai tahanan, Selasa (30/1). Awalnya ada 381 tokoh petinggi yang ditahan karena tuduhan korupsi.

Al-Mojeb mengatakan mereka yang dibebaskan adalah semua yang terbukti tidak bersalah. Juga, pihak lain yang telah menyetujui penyelesaian dengan pemerintah setelah mengakui tuduhan korupsi. Penyelesaian dalam bentuk kompensasi.

Mojeb mengatakan total kompensasi dengan tersangka telah mencapai 107 miliar dolar AS. Jumlah tersebut tidak hanya dalam bentuk dana tapi juga dalam berbagai bentuk aset.

Pernyataan Mojeb ini muncul setelah berita yang menyebut bahwa pihak berwenang Saudi telah membebaskan semua tahanan yang tersisa dari Hotel Ritz-Carlton Riyadh. "Tidak ada lagi tahanan yang tersisa di Ritz-Carlton," kata seorang pejabat kepada Reuters.

(Baca: Pangeran Alwaleed Dibebaskan)

Dia tidak mengatakan berapa banyak tersangka yang masih ditahan di lokasi lain di Arab Saudi. Beberapa diyakini telah dipindahkan dari Ritz ke penjara setelah menolak mengakui kesalahan dan mencapai permukiman dengan pihak berwenang.

Dia mengatakan mereka yang masih dalam tahanan masih dalam penyelidikan karena prosedur hukumnya terus berlanjut. Di antara pebisnis top yang telah dibebaskan adalah Pangeran Alwaleed, pemilik investor global Kingdom Holding, dan Waleed Al-Ibrahim, yang mengendalikan MBC regional yang berpengaruh.

MBC mengatakan bahwa penyelidikan tersebut menemukan Ibrahim bersalah dan Pangeran Alwaleed telah menegaskan bahwa dia tidak bersalah. Walaupun pejabat Saudi mengatakan bahwa kedua orang tersebut setuju untuk melakukan penyelesaian kompensasi setelah mengakui pelanggaran yang tidak disebutkan.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters di kantor Ritz-Carltonnya jam sebelum dia dibebaskan pada hari Sabtu, Pangeran Alwaleed mengatakan bahwa dia diperlakukan dengan baik dalam tahanan. Ia menggambarkan kasusnya sebagai akibat dari kesalahpahaman.

Dia memamerkan kenyamanan kantor pribadi beraksen emas miliknya, ruang makan dan dapur yang penuh dengan makanan vegetarian pilihannya. Hotel ini memiliki 492 kamar dan suite dan 52 hektar taman lanskap. Ritz Carlton akan dibuka kembali untuk umum pada pertengahan Februari, dengan tarif semalam untuk kamar termurahnya seharga 650 dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement