Ahad 04 Feb 2018 14:35 WIB

Jet Tempur Rusia Ditembak jatuh Pemberontak Suriah

Pilot tersebut kemudian dibunuh saat pemberontak mencoba menangkapnya.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Esthi Maharani
Jet tempur Rusia
Jet tempur Rusia

REPUBLIKA.CO.ID,  IDLIB - Pemberontak Suriah menembak jatuh jet tempur jenis Sukhoi 25 milik militer Rusia di Provinsi Idlib, Suriah, pada Sabtu (3/2). Insiden ini telah dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Pilot jet tempur itu dilaporkan segera menggunakan kursi pelontar setelah pesawatnya ditembaki rudal portabel yang dibawa manusia. Pilot tersebut kemudian dibunuh saat pemberontak mencoba menangkapnya.

"Pilot berhasil menggunakan kursi pelontar di daerah yang dikuasai oleh militan Jabhat al-Nusra, namun kemudian dia meninggal dalam pertempuran dengan para teroris," ujar pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip Aljazirah.

Penembakan jet tempur telah diklaim oleh kelompok Hay'et Tahrir al-Sham, yang biasa dikenal dengan nama Tahrir al-Sham. Kelompok ini dipelopori oleh bekas militan Front al-Nusra, yang dulunya merupakan cabang Alqaidah di Suriah.

Sebuah video yang menunjukkan tubuh dari pilot jet tempur yang jatuh itu telah banyak beredar di media sosial. Rekaman video lainnya yang beredar menunjukkan jet terbakar hebat dan lokasi jatuhnya telah dijaga oleh para pemberontak.

Tak lama setelah pihak berwenang Rusia mengeluarkan pernyataan mengenai insiden ini, pesawat tempur negara tersebut melakukan banyak serangan udara di tempat jet Sukhoi 25 terjatuh. Kantor berita Tass melaporkan, sedikitnya 30 militan tewas dalam serangan itu.

Sukhoi 25 milik Rusia ditembak jatuh di atas Provinsi Idlib, yang merupakan salah satu zona de-eskalasi yang didirikan di Suriah pada September lalu. Zona ini dibuat dalam upaya untuk mengurangi konflik di negara tersebut.

Namun, pemboman dari pasukan pemerintah Suriah dan Rusia sebagai sekutu mereka, masih terus berlanjut. Rumah sakit, pasar, dan toko roti di seluruh provinsi yang diyakini merupakan daerah pemberontak terbesar yang tersisa di Suriah ini, telah terkena serangan udara pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement