Kamis 15 Feb 2018 22:44 WIB

Cyril Ramaphosa Diangkat Jadi Presiden Baru Afrika Selatan

Ramaphosa terpilih menjadi presiden Afrika Selatan dalam pemungutan suara parlemen.

Cyril Ramaphosa
Foto: AP Photo/Mike Hutchings
Cyril Ramaphosa

REPUBLIKA.CO.ID, CAPETOWN -- Cyril Ramaphosa terpilih menjadi presiden Afrika Selatan (Afsel) dalam pemungutan suara parlemen, Kamis (15/2). Pemungutan suara ini digelar setelah Jacob Zuma, yang tersandung skandal, mundur atas perintah Partai Kongres Nasional Afrika (ANC)  yang berkuasa.

Indeks pasar saham utama Afsel melonjak hampir 4 persen. Pemodal menyambut undur diri Zuma setelah sembilan tahun kekuasaannya terganggu tuduhan korupsi. Mata uang rand, yang anjlok ketika Zuma menuju pusaran politik, melonjak mendekati tingkat tertinggi selama tiga tahun terhadap dolar AS pada saat pengunduran dirinya.

Namun, jalan kembali menuju kemakmuran dan harga diri bangsa di bawah Ramaphosa tak akan mudah. Sebab, salah satu negara paling maju di benua Afrika ini masih terpecah-belah oleh suku dan ketidaksetaraan selama lebih dari dua dasawarsa setelah penguasaan kelompok kecil kulit putih berakhir.

Meski begitu, mundurnya Zuma pada Rabu (14/2) malam memberi bukti kekuatan institusi demokratis Afsel. Mulai pengadilan media dan konstitusi mengakhiri kekuasaan Zuma.

Ramaphosa terpilih tanpa lawan sebagai penerus permanen Zuma oleh parlemen. Ia dinyatakan terpilih oleh Ketua Pengadilan Afrika Selatan Mogoeng Mogoeng.

Zuma yang berusia 75 tahun mengatakan dalam pidato perpisahan 30 menit pada bangsa Afsel bahwa dia tidak menyetujui cara ANC telah mendorongnya mundur lebih awal, setelah Ramaphosa menggantikannya sebagai presiden partai. Namun ia akan menerima perintahnya. Pidato kenegaraan pertama Ramaphosa diperkirakan berlangsung pada Jumat (16/2).

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement