Ahad 18 Feb 2018 07:31 WIB

Siswa Florida Tuntut Kontrol Senjata Diperketat

Demonstran meneriakkan 'tidak tahu malu' pada Trump

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Seorang petugas polisi mengatakan kepada orang tua yang menunggu di Coral Springs Drive dan Sawgrass Expressway untuk pergi ke hotel Marriott untuk bertemu dengan anak-anak mereka menyusul penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, Rabu, (14/2).
Foto: Amy Beth Bennett / South Florida Sun-Sentinel via AP
Seorang petugas polisi mengatakan kepada orang tua yang menunggu di Coral Springs Drive dan Sawgrass Expressway untuk pergi ke hotel Marriott untuk bertemu dengan anak-anak mereka menyusul penembakan di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, Rabu, (14/2).

REPUBLIKA.CO.ID,  FLORIDA -- Para siswa yang selamat dari penembakan yang terjadi di Florida melakukan sebuah demonstrasi. Dalam demo yang dilakukan di Fort Lauderdale itu, mereka meminta agar kontrol senjata diperketat.

Para demonstran juga meneriakkan kata-kata 'tidak tahu malu' yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump dan anggota parlemen AS. Trump sendiri tahun lalu menyatakan dirinya tidak akan melanggar hak untuk kepemilikan senjata.

Tersangka Nikolas Cruz melakukan penyerangan di Marjory Stoneman High School yang berada di Parkland. Sebanyak 17 orang meninggal dalam penembakan tersebut dan menjadi kasus paling mengerikan sejak 2012 serta memicu kembali perdebatan tentang pembatasan kepemilikan senjata api.

Dalam demo yang dilakukan pada Sabtu (17/2) waktu setempat, para siswa juga orang tua dan beberapa politisi ikut dalam demo tersebut. Sebuah momen paling berkesan terjadi saat seorang siswi SMA tersebut naik ke atas podium dan menyerang Presiden dan politisi lainnya dengan mengatakan mereka menerima sumbangan politik dari National Rifle Association yaitu kelompok lobi hak asasi senjata yang kuat.

"Jika Presiden ingin mendatangi saya dan menyatakan jika ini adalah tragedi yang mengerikan dan tidak ada bisa dilakukan tentang hal ini, saya akan dengan senang hati bertanya berapa banyak uang yang dia terima dari National Rifle Association," ujar Emma Gonzalez dilansir dari BBC, Ahad (18/2).

Gonzales lalu melanjutkan Presiden tidak perlu menjawab pertanyaan tersebut karena ia sudah tahu jawabannya. Mengacu pada donasi saat Presiden masih berkampanye, Trump menerima 30 juta dolar AS dari kelompok tersebut.

Menurut Center for Responsie Politics, NRA menghabiskan 11,4 juta dolar AS untuk mendukung Trump dalam kampanye 2016 dan 19,7 juta dolar AS untuk menentang Clinton.

Trump sendiri hingga saat ini belum berbicara di depan umum tentang pengendalian senjata setelah serangan tersebut. Presiden dan beberapa pejabat lainnya menyalahkan kesehatan mental pelaku dalam kasus tersebut.

Trump dan ibu Negara Melania pada Jumat bertemu dengan beberapa korban selamat dari penembakan di Rumah Sakit. Mereka juga mengucapkan terima kasih kepada respon pertama yang dilakukan oleh polisi setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement