Selasa 20 Feb 2018 07:17 WIB

Libya Tahan 324 Imigran yang akan ke Eropa

Mereka berencana meninggalkan negara Afrika Utara dengan menggunakan kapal karet

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi Libya di atas perahu yang menyeberangi Laut Mediterania
Foto: Aljazeera
Pengungsi Libya di atas perahu yang menyeberangi Laut Mediterania

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Penjaga pantai Libya mengatakan 324 migran ditangkap hari Senin (19/2). Mereka berencana untuk meninggalkan negara Afrika Utara dengan menggunakan dua kapal karet.

Garis pantai barat Libya adalah titik keberangkatan utama bagi para migran yang berusaha mencapai Eropa melalui laut untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Sebagian besar berasal dari sub-Sahara Afrika, meskipun baru-baru ini beberapa orang Tunisia dan Libya telah berusaha untuk menyeberang.

Migran yang dicegat sekitar tujuh mil dari kota barat Zuwara pada hari Senin mencakup 35 wanita dan 16 anak-anak. Juru bicara penjaga pantai Ayoub Qassem mengatakan dalam sebuah pernyataan jika mereka kebanyakan berasal dari empat negara sub-Sahara, yaitu Chad, Nigeria, Mali, Pantai Gading.

"Ada beberapa yang lain dari Tunisia, Pakistan dan Maroko. Ada juga 32 orang termasuk delapan wanita dan enam anak dari Libya, dan tiga keluarga di antara mereka," kata Qassem dikutip dari Reuters, Selasa (20/1).

Jumlah migran yang menyeberang dari Libya telah turun sejak Juli karena faksi dan otoritas Libya yang berada di bawah tekanan dari Italia dan Uni Eropa. Libya mulai memblokir keberangkatan, terutama dari pusat penyelundupan Sabratha.

Tapi, mereka terus mencoba pergi dari garis pantai timur ibukota, Tripoli, dan puluhan lainnya diperkirakan tewas setelah sebuah kapal tenggelam di Zuwara awal bulan ini. Zuwara sendiri merupakan pusat penyelundupan migran utama sampai tahun 2015, ketika ada serangan balasan terhadap penyelundupan setelah sebuah kapal yang diperkirakan membawa beberapa ratus migran tenggelam.

Sepanjang 2018 lebih dari 3.500 migran telah tiba di Italia dari Libya. Menurut statistik kementerian dalam negeri Italia, jumlah tersebut 62 persen lebih sedikit dari pada periode yang sama tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement